pendidikan

Materi Khutbah Jumat Terbaru Tema Saat Umat Mengalami Krisis Keteladanan, Jauh Antara Ucapan dan Tindakan

Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:42 WIB
Materi khutbah jumat banyak omong tidak ada otak

METRO SULTENG-Saat ini kita hidup di akhir zaman, moderinisasi membut manusia mudah menyampaikan, menerima setiap informasi bahkan tindak tanduk kita dengan cepat dapat diketahui orang lain.

Kita saat mengalami krisis hikmah, yaitu kebijaksanaan dalam menimbang setiap ucapan dan perbuatan.

Hikmah adalah karunia Allah bagi mereka yang berpikir jernih dan berhati bersih.

Berikut naskah khutbah Jumat ini berjudul “Meraih Hikmah dalam Ucapan dan Perbuatan.”


Khutbah I


الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَدِيمِ الْجَبَّارِ، الْقَادِرِ الْعَظِيمِ الْقَهَّارِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْمُتَعَالِي عَنْ دَرَكِ الْخَوَاطِرِ وَالْأَفْكَارِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْأَنْبِيَاءِ الْأَطْهَارِ، صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَبْرَارِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَظِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: ﴿يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا﴾ (البقرة: ٢٦٩).

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang wajib dan berhak disembah, Pencipta segala sesuatu, yang menakdirkan terjadinya segala sesuatu, Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak membutuhkan kepada segala sesuatu, dan berbeda dengan segala sesuatu.

Dialah yang tidak membutuhkan tempat dan arah, serta Mahasuci dari bentuk dan ukuran. Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Allah SWT berfirman:


يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا


Artinya: “Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, sungguh, ia telah dianugerahi kebaikan yang banyak.” (QS al-Baqarah: 269) Ath-Thabari menafsirkan ayat ini dengan mengatakan dalam kitab tafsirnya: “Allah memberikan hikmah, yaitu ketepatan dalam berucap dan berbuat, kepada orang-orang yang Ia kehendaki.
Dan barang siapa yang dianugerahi ketepatan dalam hal itu, maka ia telah dianugerahi kebaikan yang banyak.”

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Apabila seseorang mampu memahami situasi di sekitarnya, tepat dalam menyikapi keadaan dari setiap peristiwa, selalu berupaya untuk mencapai tujuan yang baik dengan cara yang benar, serta mampu berucap dan bertindak dengan tepat, maka ia adalah seorang hakim (bijak bestari) yang benar-benar telah dianugerahi hikmah.

Allah SWT memuji Luqman, seorang laki-laki saleh, dan menurut pendapat lain, dia adalah seorang nabi, dalam Al-Qur’an:

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ

Artinya: “Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu bersyukurlah kepada Allah!” (QS Luqman: 12).

Halaman:

Tags

Terkini