pendidikan

Materi Khutbah Jumat September 2025 Tema Tentang Menjaga Amanah Sejalan Kondisi Pejabat di Negara Kita Saat Ini Yang Kerab Abai Terhadap Amanah Rakyat

Kamis, 11 September 2025 | 10:28 WIB
Sumpah jabatan (Foto : Ilustrasi/Ist)

METRO SULTENG-Pentingnya menjaga amanah dalam setiap sendi kehidupan, terutama sebagai pejabat yang amanahkan rakyat untuk mengelola negeri ini untuk kesejahteraan rakyat.

Jika melihat kondisi terkini bangsa kita masih ada saja pejabat negara kita yang tidak amanah, dengan melakukan korupsi dan perbuatan tercela lainnya.

Amahan pondasi dalam setiap kehidupan yang menbuat sistem bernegara jadi kuat. Kehilangan rasa tanggung jawab terhadap amanah adalah bentuk cobaan dari Allah yang amat mengerikan dan memprihatinkan. Pasalnya, seseorang yang kehilangan amanah akan mudah terjerumus dalam keharaman yang akan menebarkan kegelapan dalam hatinya dan mempersempit kehidupannya.

Berikut materi khutbah Jumat berikut ini berjudul: Menjaga Amanah.


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ شَهَادَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوقِنِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينُ، أَدَّى الرِّسَالَةَ وَبَلَّغَ الْأَمَانَةَ، فَكَانَ مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللّٰهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّ الْهُدَى وَالرَّحْمَةِ، الْمَبْعُوثِ بِالْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ، خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامِ الْمُرْشِدِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأَتْبَاعِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيْمُ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada seluruh hadirin sekalian dan terutama untuk diri khatib pribadi, mari bersama-sama kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta'ala dengan selalu istiqamah menjalankan perintah-Nya juga menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih." (QS. Al-Ahqaf. Ayat 13)

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab tafsir Marah Labid jilid 2 halaman 408 menjelaskan ayat tersebut:

أَيْ ٳِنَّ الَّذِينَ جَمَعُوا بَيْنَ التَّوْحِيْدِ وَالِاسْتِقَامَةِ فِي أُمُوْرِ الدِّينِ فَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنُونَ مِنَ الْأَهْوَالِ وَزَائِلٌ عَنْهُمْ خَوْفُ الْعِقَابِ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menggabungkan antara tauhid (mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan) dan istiqamah (konsisten dalam menjalankan ajaran agama, baik yang diperintahkan maupun yang dilarang) dalam urusan-urusan agama, maka mereka pada hari kiamat akan aman dari berbagai ketakutan dan hilang dari mereka rasa takut akan siksaan."

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Halaman:

Tags

Terkini