pendidikan

Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW : Apakah Boleh Merayakan dan Bergembira Berada di Bulan Kelahiran Nabi

Kamis, 28 Agustus 2025 | 08:28 WIB
Kaligrafi Muhammad saw

“Ya Allah, nikmat apakah yang kecil di sisi-Mu?”Allah menjawab: “Napas yang kamu hirup sehari-hari adalah nikmat yang kecil di sisi-Ku. (Bayangkan, napas yang kita hirup sehari-hari, yang menjadi oksigen bagi kita, bagi Allah adalah nikmat terkecil, red.)


Dalil Quran dan Hadits Perayaan Maulid Nabi

“Lalu nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu?” tanya Nabi Daud lagi. “Diciptakannya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” jawab Allah Taala. Tak heran, jika dalam hadist qudsi dikatakan:


لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك


Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini.


Jamaah yang Berbahagia

Di antara cara mensyukuri atas hadirnya Rasulullah SAW di muka bumi ini, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an adalah dengan cara bergembira. Allah berfirman:


قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ


Artinya: Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari pada apa yang mereka kumpulkan. (Yunus: 58)


Lalu apakah yang dimaksud dengan rahmat dalam ayat ini? Apakah bentuk rahmat itu? Abdullah Ibnu Abbas menfasirkan ayat tersebut dengan cukup jelas sebagai berikut:


وأحرج أبو الشيخ عن ابن عباس فى الأية قال: فضل الله العلم ورحمته محمد صلى الله عليه وسلم : قال الله (وما أرسلنك إلا رحمة للعالمين)


Artinya: Bahwa yang dimaksudkan dengan karunia Allah swt sekaligus ilmu dan rahmat-Nya adalah Nabi Muahammad saw. Allah swt telah berfirman: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam). (QS Al-Anbiya: 107)


Maka menjadi jelas bahwa Rasulullah SAW memang diciptakan oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi alam jagad raya. Maka kalimat selanjutnya dalam surat Yunus di atas: ‘Hendaklah mereka bergembira’ secara otomatis memerintahkan kepada umat muslim menyambut gembira atas rahmat tersebut.


Demikian pentingnya merasa bergembira menyambut kelahiran Rasulullah SAW sehingga Imam Imam al-Suyuthy (849-910 H/ 1445-1505 M) dalam Husnul Maqshad fi Amalil Maulid memberikan petunjuk cara merayakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad yang benar sebagai berikut:


أنَّ أصْلَ عَمَلِ الْمَوْلدِ الَّذِى هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ. وَرِواَيَةُ الأخْبَارِ الوَارِدَة فِى مَبْدَءِ أمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِى مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ ثُمَّ يَمُدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِى يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالاِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ

Halaman:

Tags

Terkini