pendidikan

Khutbah Jumat 13 Juni 2025 Tema Jangan Anggap Remeh Dosa-Dosa Yang Bisa Dilakukan di Media Sosial

Rabu, 11 Juni 2025 | 20:38 WIB
Media sosial

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu (QS Al-Hujurat: 6).

Ayat ini menekankan pentingnya tabayyun atau klarifikasi sebelum menyebarkan informasi. Jangan sampai kita menjadi penyebar hoaks, fitnah, atau informasi yang tidak benar, yang bisa menyesatkan atau merugikan orang lain.

2. Menjaga akhlak dalam berinteraksi
Rasulullah saw adalah teladan terbaik dalam akhlak. Beliau tidak pernah mencela, memaki, atau menyakiti hati orang lain, meskipun berbeda pendapat.

Dalam bermedia sosial, kita sering melihat komentar kasar, ujaran kebencian, dan adu domba. Ini adalah akhlak yang bertentangan dengan Islam. Jangan karena merasa "anonim" di media sosial, kita merasa bebas berkata apa saja. Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui, dan setiap kata yang kita tulis akan dicatat oleh malaikat. Dalam Surah Qaf, ayat 18 dijelaskan:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ ۝١٨

Artinya: Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat) (QS Qaf: 18).

3. Menghindari ghibah dan fitnah Ghibah (menggunjing) dan fitnah sangat mudah tersebar di media sosial.

Membicarakan keburukan orang lain tanpa hak, membagikan video aib seseorang, atau membuat komentar yang menjatuhkan adalah bagian dari ghibah dan fitnah yang sangat dilarang dalam Islam. Allah swt berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang (QS Al-Hujurat: 12). 4. Menjaga waktu dan fokus kehidupan

Media sosial bisa sangat menguras waktu jika tidak digunakan secara bijak. Banyak orang yang terlena scroll berjam-jam, melupakan waktu shalat, tanggung jawab, bahkan keluarga. Padahal waktu adalah amanah.

Rasulullah saw bersabda: "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang" (HR Bukhari). Gunakan media sosial untuk hal-hal bermanfaat: menyebarkan ilmu, dakwah, informasi yang benar, atau sekadar menjaga silaturahmi secara positif.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Media sosial itu netral. Ia bisa menjadi alat pahala, bisa juga menjadi alat dosa. Semua tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Jadikan media sosial sebagai ladang amal, bukan tempat menyebar dosa.

Halaman:

Tags

Terkini