METRO SULTENG-Hari rqya idul adha, adalah hari berkurban, ibadah kurban dan haji bukan hanya ritual fisik semata, melainkan wujud kepatuhan total kepada Allah SWT yang harus tercermin dalam sikap hidup sehari-hari.
Jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa ibadah tidak hanya vertikal kepada Allah, tetapi juga harus berdampak horizontal pada kehidupan sosial.
Berikut Teks khutbah berikut ini berjudul Kurban, Haji, dan Kepekaan Sosial".
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ٣
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Menjadi kewajiban bagi khatib untuk berwasiat takwa kepada seluruh jamaah dalam setiap khutbah Jumatnya. Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita menguatkan rasa takwa dan juga iman kepada Allah SWT dalam setiap nafas kehidupan agar kita selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Takwa laksana rambu-rambu di perjalanan yang akan mengarahkan kita menuju tempat tujuan dengan selamat. Jika kita patuh pada perintah Allah dan menghindari larangan-Nya, maka kita akan selamat dalam kehidupan ini. Amin.
Di antara wujud kuatnya keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah adalah kemampuan kita untuk melaksanakan ibadah dengan maksimal.
Di antaranya, setiap tahun, kita dan umat Islam di seluruh dunia melaksanakan dua ibadah agung yang memiliki nilai spiritual luar biasa. Ibadah tersebut adalah kurban dan ibadah haji.
Keduanya merupakan bagian dari syariat Islam yang sarat makna dan hikmah. Tidak hanya dalam dimensi vertikal sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga horizontal sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama manusia.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Ibadah kurban bukan sekadar ritual menyembelih hewan. Lebih dari itu, kurban adalah simbol keikhlasan dan kepedulian. Dalam pelaksanaannya, kita diperintahkan untuk membeli hewan ternak terbaik, menyembelihnya, dan membagikan dagingnya kepada orang-orang di sekitarnya, khususnya mereka yang membutuhkan.
Melalui kurban, kita diajak untuk peka terhadap lingkungan sosial.
Kita perlu menyadari bahwa di balik potongan daging yang dibagikan, tersimpan pesan bahwa setiap rezeki yang kita miliki bukanlah semata-mata untuk dinikmati sendiri, tetapi ada hak orang lain yang perlu kita salurkan.
Ibadah kurban mengajarkan kita untuk melepaskan egoisme, melatih empati, dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Ibadah ini dengan tegas dan jelas diperintahkan oleh Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar: