pendidikan

Prof Zainal Abidin: Pendidikan Berkualitas Butuh Lebih dari Sekadar Ruang Kelas

Jumat, 2 Mei 2025 | 12:33 WIB
Guru Besar UIN Datokarama Palu, Prof Zainal Abidin.

METRO SULTENG - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin, berpendapat bahwa pendidikan yang berkualitas dan bermutu bukan hanya dibangun di ruang kelas semata. Pendidikan harus dimulai dari partisipasi orang tua dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang mendukung siswa untuk meningkatkan daya saing bangsa.

“Jika kita ingin membentuk generasi yang kuat, maka pendidikan harus dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua adalah pendidik utama dalam hidup anak-anak mereka,” ujar Prof Zainal Abidin, Jumat pagi (2/5/2025).

Baca Juga: FKUB Sulteng Rayakan Hari Bumi dengan Menanam Pohon

Menurut Prof Zainal, hari pendidikan tahun ini menjadi sarana reflektif untuk seluruh lapisan masyarakat. Ia menyebutkan tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua" bukanlah slogan kosong. Melainkan ajakan konkret agar semua pihak keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan negara bekerjasama menciptakan pendidikan yang bermutu.

Ia juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi dunia pendidikan, khususnya di Sulawesi Tengah. Kesenjangan akses di wilayah pelosok, minimnya pemahaman tentang pendidikan karakter, hingga kasus perundungan di sekolah menjadi pekerjaan rumah bersama.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Palu Jalani KKN Internasional di Negeri Gajah Putih

”Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah telah melakukan penguatan karakter bangsa hampir di seluruh wilayah 13 kabupaten/kota. Program FKUB meliputi edukasi toleransi antarumat beragama dan kampanye menolak aksi perundungan di sekolah-sekolah” ujar Prof Zainal yang juga Ketua FKUB Sulteng.

“Kerukunan itu tidak datang dari langit. Ia harus diajarkan dan dilatih sejak usia dini dan di lingkungan sekolah, bahkan sejak taman kanak-kanak,” ungkapnya.

Baca Juga: Prof Zainal: Keberagaman Indonesia Anugerah dari Tuhan

Bangsa yang besar, sebutnya, bukan hanya memiliki lulusan terbaik, tapi juga generasi yang toleran, peduli, dan berakhlak. Hardiknas 2025 juga bukan sekadar diperingati setiap tahunnya.

Hardiknas adalah panggilan untuk kembali menyatukan peran dari rumah hingga negara demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih adil, manusiawi, dan bermutu untuk semua.

“Jangan wariskan hanya ijazah kepada anak cucu kita. Wariskan juga karakter, Wariskan akhlak dan itulah pendidikan yang sejati.” tandasnya. (*)

Tags

Terkini