METRO SULTENG-Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini kita berada dalam situasi sosial kehidupan yang melanda dekadensi dan krisis moral yang di tengah masyarakat modern dimana mulai lunturnya nilai nilai kejujuran dan amanah, terutama di kalangan pemangku amanat seperti pejabat publik.
Krisis moral adalah penyakit sosial yang merusak kepercayaan, memperlemah integritas lembaga, dan menyuburkan budaya ketidakpedulian. Banyak yang tergelincir karena silau akan kekuasaan dan kenikmatan sesaat, padahal pada akhirnya hanya menyisakan kehancuran martabat dan retaknya kepercayaan masyarakat.
Berikut naskah khutbah Jumat dengan judul, “Kejujuran dan Amanah di Tengah Krisis Kepercayaan Publik".
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ، وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً تُوَصِّلُنَا إِلىَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظْرِ إِلَى وَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ السَّيِّدُ السَّنَدُ الْعَظِيْمُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْأِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُوماً
جَهُولاً
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Puji syukur alhamdulillahi rabbil alamin, mari senantiasa kita ucapkan melalui lisan yang jujur dan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui sikap yang amanah, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua tanpa terhitung jumlahnya.
Di tengah kehidupan yang penuh ujian dan krisis kepercayaan seperti saat ini, semoga Allah senantiasa menjaga kita agar tetap berada di jalan kejujuran dan istiqamah dalam menunaikan setiap amanah yang kita terima.
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi. Sosok teladan dalam kejujuran, pemegang amanah yang bertanggung jawab, dan pribadi yang mengutamakan keadilan serta kebijaksanaan dalam segala urusannya.
Semoga kita semua yang hadir dalam pelaksanaan shalat Jumat ini termasuk dalam golongan umatnya mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhirat. Amin ya Rabbal alamin.
Selanjutnya, sudah menjadi tugas kami sebagai khatib untuk senantiasa mengingatkan para jamaah shalat Jumat agar terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Salah satu bentuk nyata dari takwa adalah menjaga kejujuran, serta menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kita, sekecil apa pun bentuknya. Sebab, di tengah zaman yang dipenuhi dengan fitnah dan krisis kepercayaan, hanya orang-orang yang jujur dan amanah yang akan tetap teguh di atas kebenaran.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Di tengah krisis kepercayaan publik yang kian meluas, kejujuran dan amanah menjadi dua pilar utama yang harus terus kits jaga dan kita tegakkan bersama-sama. Ketika kejujuran hilang dan amanah diabaikan, maka hancurlah tatanan masyarakat dan runtuhlah kepercayaan yang menjadi fondasi kehidupan bersama.
SWT dalam Al-Qur'an menyinggung secara tegas betapa beratnya sebuah amanah. Saking beratnya, Allah pernah menawarkan amanah tersebut kepada makhluk-makhluk besar ciptaan-Nya, seperti langit, bumi, dan gunung-gunung, namun semuanya menolak, karena khawatir akan berkhianat terhadapnya.