pendidikan

Materi Khutbah Jumat Tema Isra Miraj

Kamis, 30 Januari 2025 | 07:48 WIB
Isra Miraj (Ilustrasi)

Dalam memahami Islam ternyata tidak semua harus masuk akal atau logika. Ini merupakan satu ujian yang cukup besar di zaman itu. Hanya bisa diterima dengan hati, dengan keyakinan atau keimanan. Jadi Isra' Mi'raj merupakan ujian keimanan seorang Muslim. Apakah yakin atau tidak dengan apa yang dialami oleh Nabi?. Allah berfirman:

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ

''Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?.'' (QS Al-Ankabut: 2)

Keempat, terhindarnya sikap keluh kesah

Bahwa pada dasarnya manusia memiliki sifat keluh kesah dalam hidupnya, terutama ketika mendapati musibah atau kondisi kekurangan. Karenanya manusia sering menunjukkan keresahan, kegelisahan, serta memperlihatkan sifat kikirnya. Terlihat jelas sikap itu ketika kondisi kekurangan atau musibah dialami.

Momen Isra Mi'raj ini bisa dijadikan sebagai pengingat dan penyemangat agar kita berusaha memperbaiki ibadah shalat serta mengaktualisasikan kedermawanan kita kepada sesama. Allah berfirman:

إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا، إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا، وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا، إِلَّا الْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ، وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ، لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ، وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ

''Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.'' (QS al-Ma'arij, 70: 19-26)

Kelima, menstimulasi berkembangnya ilmu pengetahuan

Perjalanan Isra' Mi'raj Nabi di zamannya merupakan sesuatu yang tidak mudah diterima akal. Di sisi lain umat Islam diharuskan percaya terhadap peristiwa Isra' Mi'raj.

Ketika umat Islam sudah yakin dan percaya terhadap peristiwa Isra Mi'raj, maka manusia tergerak hati dan pikirannya untuk membuktikan secara nyata, secara riil. Kisah nabi tentang langit membangkitkan orang orang tertentu melakukan penelitian guna menemukan kebenaran riil dari apa yang diceritakan nabi.

Dari sini bahwa Isra' Mi'raj merupakan peristiwa yang dapat menstimulasi ilmuan-ilmuan untuk mengkaji dan membuktikan kebenaran cerita nabi. Al-Qur'an pun sudah mendorong manusia untuk mengkaji lebih jauh dengan ungkapan, afala ya'qilun, afala ya'lamun, afala yadzkurun, dan lain sebagainya. Allah berfirman:

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍۗ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ

"Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan mengembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik." (QS Luqman: 10)

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Halaman:

Tags

Terkini