"Kenapa lagi ini Ahlis, bahas-bahas Covid. Ini Covid sudah berlalu. Apakah karena akan ada lagi Covid yang baru?, " kata Ainun yang kembali mengundang tawa yang hadir.
Ainun mengapresiasi atas launching buku tersebut. Terlebih lagi salah satu penulisnya seorang perempuan kebanggaan Sulteng saat ini, Nilam Sari Lawira.
Baca Juga: Politik Kesetiaan ala Hartati, Kader NasDem Kabupaten Parigi Moutong
"Selamat atas launching bukunya adinda-ku Nilam Sari Lawira. Saya juga senang dengan isi buku ini, karena banyak membahas pemberdayaan perempuan di dalamnya," ujar Ainun.
"Ini sangat luar biasa. Selamat Bu Ketua," kata Sekdaprov.
Selain apresiasi, ada juga masukan dan saran terhadap penulisan buku Pembangunan Berbasis Covid di Provinsi Sulawesi Tengah.
Seperti dari Ibnu Munzir. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu ini menyatakan banyak sekali angka-angka dalam buku itu. Meski demikian ia mengakui kritikan terhadap sebuah buku harus dijawab juga dengan buku.
Selain Ibnu Munzir, ada juga kritikan disampaikan Ruslan Sangaadji. Ia menilai hentakan kritikan dalam penulisan buku terhadap pembangunan di Sulawesi Tengah masih kurang. Padahal banyak sebenarnya. Ia menyatakan perlu diperhatikan hal satu ini.
"Saya mengkritik, kenapa kritikan dalam buku ini kurang hentakannya," ujar Ruslan Sangaadji.
Launching buku malam itu terasa spesial bagi Nilam Sari Lawira. Karena dihadiri suaminya Ahmad Ali, yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Baca Juga: MSI: Jika Ahmad Ali Maju Pilgub Sulteng, Dia Pole Position
Acara launching dipandu oleh akademisi Untad Dr. Nur Sangaadji. Dengan joke-joke segarnya, suasana launching buku lebih hidup dan tidak membosankan.
Ada juga undangan lainnya seperti Sekdaprov Sulteng, mantan Kepala Bappeda Sulteng Dr Hasanuddin Atjo, pegiat literasi, lembaga/komunitas perempuan.
Juga diundang rekan-rekan jurnalis, akademisi dari Untad Palu, dan stakeholder lainnya. ***