Endra melanjutkan, kondisi tersebut diindikasikan lantaran rendahnya kesadaran kolektif terhadap perlindungan dan pelestarian pesisir laut di masyarakat.
“Kami harap para pelajar ini bisa menjadi kader konservasi untuk turut membantu semangat perusahaan serta para pemangku kepentingan terkait lainnya dalam meningkatkan kualitas hidup dan menjaga bumi kita yang hanya satu-satunya ini, Sesuai tema yang diambil dalam kegiatan Kemah Bahari ini, “Konservasi untuk Kehidupan Hari ini, Esok, dan Nanti - Peduli’ki Alam’ta, Alampun Jaga ki,” jelasnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga representasi komitmen perusahaan dalam mengaplikasikan konsep ESG, hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan juga manajemen yang transparan (Governance).
Baca Juga: AJI Palu Keluarkan Imbauan Terkait Aksi Kriminal di Pasar Inpres Manonda
“Pesisir laut Malili ini penting kita jaga. Pelibatan Gen-Z yang diwakili pelajar se-Kabupaten Luwu Timur ingin mengedukasi, mengenalkan, dan membangun karakter cinta lingkungan, karena merekalah yang akan mewarisi alam. Sebagai regenerasi,” tutur Endra.
Talkshow di hari kedua menghadirkan Ketua Himpunan Penggiat Herbal Organik (HIPHO) Mimi Rosita, Ketua Kelompok Peternak Ayam Kampung Organik Woliko Desa Matompi Sulaeman, petani Padi SRI Organik Sonda, Manager Unit Produksi Pakan Ikan Bumdes Balantang Irfan, dan anggota Komunitas Selaras Novika Firdaus.
Mereka mengedukasi masyarakat setempat dan tentunya peserta tentang potensi usaha yang lebih sehat, inovatif, dan ramah lingkungan.
Jihan Jesika, peserta dalam kegiatan ini mengatakan, selama dua hari dirinya mendapat pengalaman baru, memotivasi dirinya untuk berbuat lebih baik lebih lagi dalam menjaga kelestarian alam, bukan hanya di wilayah pesisir tapi ekosistem laut pada umumnya.
Baca Juga: BPN Tojo Una Una Ungkap Capaian PSN, Target November 2023 Tuntas 100 Persen
Menurut siswi SMK Budi Utomo Luwu Timur ini, metode materi dan praktik langsung dalam kegiatan Kemah Bahari ini berbeda dengan beberapa kegiatan serupa yang pernah diikutinya.
“Saya jadi tahu bahwa sampah itu bisa bernilai kembali ketika dikelola dengan baik. Belajar tentang keanekaragaman hayati. Saya sangat beruntung dan berterima kasih kepada PT Vale yang telah mengadakan acara ini,” ucapnya.
Senada dengan Jihan, Muhammad Fiqri Iskandar mengaku antusias mengikuti segala agenda kegiatan yang dihadirkan oleh panitia. Kepekaan dalam merawat dan menjaga lingkungan tetap lestari dari kegiatan ini akan ditularkan ke teman-temannya di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya di Wasuponda.
“Saya bangga menjadi kader konservasi alam nasional. Siap menebar kebaikan dan berkomitmen menjaga alam untuk masa depan. Peduli’ki alam’ta. Alam pun jaga’ki,” tegas siswa kelas 10 SMAN 3 Luwu Timur ini.***