Jaminan yang akan didapatkan adalah akan ditampakkan kepada mereka jalan-jalan yang benar. Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-‘Ankabut [30]: 69).
Berkaitan dengan ayat ini, Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsir Mafatihul Ghaib menjelaskan bahwa ayat ini menjelaskan perihal jaminan dan balasan dari Allah bagi orang-orang yang terus berusaha untuk selalu meningkatkan semangat dalam melakukan ketaatan, yaitu akan ditunjukkan kepada mereka jalan yang benar.
Orang-orang yang terus berusaha untuk selalu meningkatkan ketaatan dan kebaikan dalam hidupnya, akan mendapatkan balasan yang istimewa dari Allah. Karena itu, Allah mengajak kepada kita semua untuk terus semangat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan ketaatan, keimanan dan kebaikan. Allah swt berfirman:
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS Yunus [10]: 26).
Dua ayat ini mengingatkan kita semua perihal pentingnya peningkatan ketaatan dan kebaikan dalam setiap harinya. Oleh karena itu, momentum tahun baru ini sudah seharusnya kita jadikan ajang untuk terus meningkatkan semangat baru dalam melakukan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Dengan demikian, maka tidak hanya tahunnya yang baru namun akan ada ketaatan dan kebaikan baru pula yang akan kita kerjakan.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Terus semangat dalam meningkatkan ketakwaan dan kebaikan menjadi salah satu tanda bahwa mereka merupakan manusia terbaik. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah, bahwa suatu saat ia ditanya oleh para sahabat perihal paling baik dan buruknya manusia.
Kemudian nabi menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah mereka yang oleh Allah diberikan umur yang panjang kemudian ia gunakan umur tersebut untuk melakukan kebaikan.
Sebaliknya, paling buruknya manusia adalah mereka yang diberikan umur yang panjang, namun panjangnya umur tersebut digunakan untuk keburukan. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
Artinya, “Paling baiknya manusia adalah orang yang dikaruniai umur panjang dan baik (benar) perbuatannya. Sedangkan paling buruknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya.” (HR at-Tirmidzi)
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah