Adopsi Cara Pengembangan Ekonomi Dari Banyuwangi, Iswantoro Sulap Lenyek Jadi Desa Penghasil Buah Naga

photo author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 01:08 WIB
Kades Lenyek, Iswantoro
Kades Lenyek, Iswantoro

METRO SULTENG – Desa Lenyek Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kini bukan hanya dikenal memiliki wisata padang savana yang luas, namun desa ini juga terkenal sebagai penghasil buah naga.

Buah naga dari hasil petani Desa Lenyek ini bukan hanya diminati oleh masyarakat di Sulawesi Tengah, tetapi juga dari luar daerah negeri seribu megalit itu. Bahkan buah naga dari Desa Lenyek ini terjual sampai ke negara tetangga yakni, Malaysia dan Singapura.

Sementara menurut masyarakat sekitar, hanya di Kabupaten Morowali saja, buah naga dalam seminggu dipasok 4 sampai 5 ton. “Kalau sebulan bisa mencapai 50 ton,” ujar para petani penghasilan buah naga Desa Lenyek, Selasa (18/7/2023).

Keberhasilan Desa Lenyek sebagai salah satu desa penghasil buah naga di Kabupaten Banggai, tidak lepas dari buah pemikiran seorang Kepala Desa (Kades) bernama Iswantoro, yang semenjak dilantik pada 23 Desember 2017 silam dirinya bercita-cita membangun desanya menjadi desa yang maju, mandiri dan sejahtera.

“Alhamdulilah, memasuki masa akhir masa jabatan, saya bisa melihat dan menikmati perkenomian masyarakat meningkat pesat dibanding di awal saya menjabat kades di Lenyek pada akhir tahun 2017 silam,” ungkap Iswantoro pada media ini saat dijumpai di kediamannya.

Diceritakannya, sejak menjabat kades pada 23 Desember 2017 dan mulai aktif bekerja diawal 2018 lalu, ia melihat perkembangan perekonomian masyarakat Desa Lenyek naik turun. Pada saat itu, masyarakat sangat bergantung pada tanaman sayuran musiman atau hortikultura yang mana setiap bulannya, bahkan setiap minggu habis panen, lahan langsung diolah dan ditanami kembali. Belum lagi masalah harga sayuran yang tidak menentu.

“Ditahun 2018 lalu itu, perekonomian Desa Lenyek tak menentu atau masih belum stabil. Kendaraan motor saja di desa ini hanya 5 unit. Itupun hanya dimiliki warga yang mampu,” sebutnya.

Seiring berjalannya waktu, diakhir 2018, Iswantoro mengadopsi cara pengembangan perekenomian dari Banyuwangi, Jawa Timur yakni, terkait budidaya buah naga. Maka di tahun 2019, Pemdes Lenyek langsung membuat dan mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes), dimana masyarakat diwajibkan menanam tanaman buah naga, baik di lahan pekarangan maupun perkebunan. Dan apabila masyarakat melanggar atau tidak mau menanam tanaman buah naga, maka akan diberikan sanksi membayar denda Rp. 100 ribu per bulan.

Desa Lenyek kini bukan hanya dikenal memiliki wisata padang savana yang luas dan penghasil sayur-sayuran, namun desa ini juga terkenal sebagai penghasil buah naga
Desa Lenyek kini bukan hanya dikenal memiliki wisata padang savana yang luas dan penghasil sayur-sayuran, namun desa ini juga terkenal sebagai penghasil buah naga
“Memang saat itu, setelah dikeluarkannya Perdes terjadi kontroversi. Karena pada waktu itu, Lenyek sudah dikenal penghasil sayur-sayuran. Tapi hal itu saya lawan, bukan karena arogan. Saya ingin masyarakat bisa sejahtera. Dan Alhamdulilah, masyarakat mendukung dengan terus menanam buah naga.

Alhasil, saat ini perekenomian masyarakat meningkat pesat dibanding lima setengah tahun lalu, di awal saya menjabat kades di Lenyek. Dulunya hanya ada 5 unit kendaraan bermotor, sekarang ini sudah lebih dari 67 unit kendaraan baik roda dua maupun empat di Desa Lenyek,” tutur Iswantoro.

Meski begitu, dia pun mengakui di desanya masih ada warga yang kurang mampu. “Jadi, yang namanya dunia pasti ada yang kaya, dan ada yang miskin. Sudah begitu hukum alam. Tapi paling tidak, saat ini Desa Lenyek sangat kurang sekali masyakat yang miskin atau kurang mampu,” imbuhnya.

Sehingganya, untuk menekan angka kemiskinan, Pemdes dan BPD serta masyarakat melakukan bermusyawarah dan sepakat untuk menjadikan Desa Lenyek sebagai agrowisata buah guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Untuk mewujudkan Desa Lenyek sebagai agrowisata buah, rupanya tak main-main. Terbukti, ditahun 2021 lalu, masyarakat sekitar sudah menanam buah alpukat, kelengkeng dan mangga madu yang bibitnya langsung dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Agar supaya kedepan, Desa Lenyek bukan hanya dikenal sebagai penghasil buah naga, tetapi juga penghasil buah alpukat, kelengkeng dan mangga madu.

“Insyah Allah, program agrowisata buah ini segera terealisasi. Apalagi di tahun 2022 lalu, desa ini diberikan sertifikat dari Bupati Banggai, yang mana Desa Lenyek telah ditetapkan sebagai desa wisata,” pungkas Iswantoro. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abd Rahman M. Djafar

Tags

Rekomendasi

Terkini

X