METRO SULTENG-Jumlah Jamaah haji Indonesia tahun 2023 yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci bertambah dari hari sebelumnya. Kini, di hari ke-33 operasional haji, total jamaah yang meninggal mencapai 133 orang. Dari 133 jamaah yang meninggal itu, 71 di antaranya teridentifikasi sebagai risiko tinggi (risti) dan 61 sisanya adalah non-risti.
Sedangkan jamaah haji Indonesia yang sakit dan masih dirawat juga membludak. Kini jumlahlahnya mencapai 303 orang. Dari 303 orang itu, 292 dirawat di Makkah, 9 dirawat di Madinah dan 2 dirawat di Jeddah. Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau Rumah Sakit Arab Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi Cekal 5 Warga Indonesia yang Akan Menjalankan Ibadah Haji dan Umrah
Berdasarkan data real time Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Sabtu 24 Juni 2023 pukul 19.44 WIB, data 133 jamaah haji Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci.
Pada puncak haji mendatang, khususnya saat di Mina, pelayanan kesehatan jamaah sedikit berbeda dengan tahun lalu. Selain Pos Kesehatan Utama Mina, akan disiagakan tim gabungan: Emergency Medical Team (EMT), Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) dan Petugas Sektor di sepanjang jalur menuju jamarat.
Baca Juga: Anggota DPD RI Apresiasi Tim Dokter Haji Yang Siaga 24 Jam Melayani Jemaah Haji Indonesia
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag Ri Akhmad Fauzin mengatakan, gabungan 4 unsur tersebut akan dibagi menjadi beberapa tim yang akan melakukan pelayanan kesehatan, bergerak dari pos ke pos di jalur atas dan bawah jamarat.
Tim gabungan ini akan melakukan screening dan pengamatan kesehatan jamaah yang berlalu lalang, sehingga bisa memberi bantuan kesehatan bagi jamaah haji yang membutuhkan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Gabungan Tim EMT Disiagakan di Jalur Jamarat
PPPIH menilai, pada puncak haji, salah satu titik ktritis adalah saat prosesi di Mina. Oleh karenanya, dibuat tim gabungan dari EMT, P3JH, Linjam dan Petugas Sektor. “Seluruh petugas baik dari Kemenkes atau Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama dan institusi lainnya, bersiaga lebih dekat lagi dengan jamaah, memberikan bantuan kepada jamaah,” kata Fauzin.***