METRO SULTENG-Seorang guru yang baru lulus sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN memilih mundur sebagai ASN Karena keberatan diminta bayar pungutan liar alis Pungli. Pengakuan guru Muda tersebut viral di media sosial.
Pengakuan ini disampaikan guru muda bernama Husein Ali Rafsanjani lewat akun media sosialnya, yang dikutip Kamis (11/5). Husein diketahui guru di SMPN 2 Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam unggahan di akun pribadinya, Husein menceritakan saat lolos seleksi CPNS 2019 dan harus mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar) selama dua minggu pada Oktober 2021.
Baca Juga: NasDem, Partai Kedua Mendaftar Bacaleg di KPUD Donggala
Namun, sebelum mengikuti Latsar, Husein diminta uang oleh panitia Latsar untuk membayar uang dengan rincian Rp 270 ribu untuk ongkos transportasi.
"Itu mulainya dari Latsar CPNS. Awalnya bilangnya bawa badan aja semua biaya ditanggung negara katanya. Tiba-tiba seminggu sebelumnya ada chat untuk diharuskan membayar transport sebesar Rp 270 ribu ya dari panitia itu bulan Oktober 2021," kata Husein.
Karena tak mampu bayar, ia memilih naik motor ke lokasi Latsar sedangkan peserta laij naik bus agar bebas biaya transportasi. Meski tidak ikut bersama rombongan karena ia naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ia tetap diminta membayar.
Baca Juga: PT Vale dan Pemkab Morowali Gelar Pertemuan Membahas Pembangunan Berkelanjutan
Husein mengaku saat Latsar kembali ditagih uang sebesar Rp 350 ribu.
Kata dia, uang sigitu bagi beberapa orang mungkin bukan seberapa tapi bagi Husein agak berpengaruh, karena tak punya pulang sama sekali.
Belum lagi, gajinya selama tiga bulan belum dibayar, karena akan di rapel atau dibayarkan sekaligus.
"Kan jadi berat banget gitu. Sampai yang nagih itu, saya bilang 'saya enggak ada uang banget.' Saya kasih screenshot isi rekening saya, enggak ada, di Rp 500 ribu aja enggak ada di rekening waktu itu," ujarnya.
Setelah itu, Husein ngaku membuat laporan ke lapor.go.id yakni sebuah layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat milik pemerintah.
"Jadi saya lapor aja. Saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot (chat) penagihannya, saya kasih bukti transfer (uang) di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," paparnya.
Tak lama setelah laporan naik, Husein kemudian ditelepon oleh pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran.