Aktivitas itulah yang nantinya akan menanamkan keimanan pada anak-anak kita, sehingga mereka menjadi individu yang beriman, sebagaimana Qur’an surat Al-Baqarah ayat 165 menyebut:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِۙ
Artinya, “Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah.”
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Kedua, cinta kepada sesama manusia (hablum minannas). Seperti yang kita tahu bahwa perbedaan adalah sunnatullah. Anak-anak kita jangan dibiasakan saling membenci hanya karena berbeda suku, agama, atau pandangan. Sebaliknya, mereka perlu ditanamkan sikap menghormati, saling menolong, dan hidup damai dalam keberagaman.
Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda agar saling mengenal, bukan saling membenci:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” Rasulullah juga bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Ketiga, cinta kepada lingkungan (hablum bil-bi’ah). Tidak hanya kepada Allah dan sesama manusia, Islam juga mengajarkan kita untuk menjaga bumi, tidak merusaknya. Kerusakan alam yang kita lihat hari ini sering kali karena ulah perbuatan manusia sendiri. Maka, generasi muda perlu disadarkan bahwa bumi adalah amanah Allah yang harus dirawat. Bukan hanya dieksploitasi. Ingatlah sabda Nabi SAW:
إنَّ الدُّنيا حُلوَةٌ خَضِرَةٌ، وإنَّ اللَّهَ مُستَخلِفُكُم فيها فناظِرٌ كَيفَ تَعمَلونَ
Artinya, “Sesungguhnya dunia ini hijau dan indah. Allah menjadikan kalian khalifah di dalamnya, maka Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat.” (HR Al-Baihaqi dan Sunan al-Kubra)
Hadits yang khatib bacakan tadi menggambarkan bahwa dunia itu tampak manis dan hijau, artinya sangat memikat hati manusia dengan kelezatan dan keindahannya. Namun, sebagaimana dijelaskan Ad-Dihlawi dalam Lama’atut Tanqih jilid 8 halaman 379, bahwa keindahan dunia itu sifatnya menipu dan cepat sirna, layaknya sayuran hijau yang mudah layu.