DOA dan Waktu serta Tata Cara Pelaksanaan Shalat Isyrok

photo author
- Selasa, 29 April 2025 | 05:52 WIB
Sholat [Ilustrasi]
Sholat [Ilustrasi]

METRO SULTENG- Salah satu ibadah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah sholat Isyroq. Namun, masih banyak yang belum mengetahui tata cara dan doa sholat Isyroq.

Jika dikerjakan di awal waktu Dhuha atau sesudah matahari tersebut disebut sholat Isyroq. Sedangkan, bila dikerjakan sebelum sebelum di akhir waktu disebut sholat Dhuha.

Waktu shalat Isyroq adalah sejak terbit matahari sekitar satu jengkal sampai waktu Dhuha (sepenggalahan naik) atau sekitar satu tombak tingginya.

Doa Sholat Isyroq:

Rangkaian sholat Isyroq seluruhnya adalah 6 rakaat. Namun, sholat isyroq sendiri hanya 2 rakaat. Jika 6 rakaat, maka pelaksanaannya terdiri dari tiga jenis sholat, yakni sholat Isyroq, sholat isti'adzah, dan sholat istikharah pagi.

Tata Cara Sholat Isyroq

Dikutip dari buku 'Panduan Shalat Sunah Lengkap' karya KH. Muhammad Sholikhin sholat isyraq di rumah dilaksanakan dengan membaca niat terlebih dahulu

Niat Sholat Isyroq:

Latin: Ushalli sunnatal Isyraqi rak'ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta'ala. Allahu akbar

Artinya: Aku berniat sholat isyraq dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala. Allahu akbar

-Al Fatihah dan Surat An Nur ayat 35

Masuk pada rakaat pertama dengan membaca surat Al Fatihah. Kemudian, membaca surat pendek yang disarankan, yakni An-Nur ayat 35 atau jika tidak hafal membaca surat Al Kafirun

Arab: اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ

Latin: allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ, maṡalu nụrihī kamisykātin fīhā miṣbāḥ, al-miṣbāḥu fī zujājah, az-zujājatu ka`annahā kaukabun durriyyuy yụqadu min syajaratim mubārakatin zaitụnatil lā syarqiyyatiw wa lā garbiyyatiy yakādu zaituhā yuḍī`u walau lam tamsas-hu nār, nụrun 'alā nụr, yahdillāhu linụrihī may yasyā`, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nās, wallāhu bikulli syai`in 'alīm

Artinya: Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X