Dampak Penambangan Ilegal Terhadap Kasus Malaria : Antara Keuntungan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 17:59 WIB

Oleh : Helda F. Badaruddin &
Hasni Dg.Manaba
(Mahasiswa S2 FKM Unismuh Palu)

METRO SULTENG-Penambangan ilegal, yang marak terjadi, sering dianggap sebagai alternatif hidup bagi sebagian masyarakat yang kesulitan secara ekonomi. Namun, di balik aktivitas penambangan itu terdapat ironi yang sangat mengkhawatirkan yaitu penambangan ilegal tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada wabah penyakit seperti malaria yang semakin mengancam kesehatan masyarakat.

Salah satu dampak langsung dari penambangan ilegal adalah kerusakan lingkungan. Penambang yang bekerja tanpa izin sering kali menggunakan metode yang merusak, seperti penggunaan merkuri yang dapat mencemari tanah dan sumber air.

Selain itu, penambangan yang tidak terkontrol juga merusak hutan dan mengurangi daya tampung alam yang berfungsi untuk menyeimbangkan ekosistem.

Namun, kerusakan lingkungan ini membawa dampak yang lebih jauh lagi. Salah satunya adalah meningkatnya penyebaran penyakit, terutama malaria. Malaria, yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak stabil.

Ketika penambangan ilegal mengubah lanskap alam—seperti mengubah aliran air, menciptakan genangan, dan merusak vegetasi—nyamuk malaria menemukan habitat baru yang ideal untuk berkembang biak.

Fenomena ini menjadi ironis karena meskipun penambangan ilegal sering kali dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan finansial dengan cepat, hasil dari aktivitas tersebut malah dapat memperburuk kondisi sosial-ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.

Wabah malaria, yang mengancam kesehatan, menambah beban ekonomi yang sudah berat, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian dan pekerjaan informal lainnya.

Dalam banyak kasus, mereka yang terjangkit malaria harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan, kehilangan waktu kerja, dan merasakan penurunan kualitas hidup.

Lebih ironis lagi, meskipun penambangan ilegal berpotensi memberi penghidupan bagi masyarakat, dampak jangka panjangnya justru membuat mereka terjebak dalam kemiskinan dan ketergantungan.

Selain itu, banyak penambang ilegal yang tidak memiliki pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, yang berarti mereka tidak hanya terpapar risiko penyakit seperti malaria, tetapi juga dapat mengalami kecelakaan kerja atau keracunan akibat paparan bahan berbahaya.

Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mencari solusi yang lebih bijaksana. Regulasi yang ketat dan upaya untuk menanggulangi penambangan ilegal dengan cara yang lebih ramah lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak-dampak negatif ini.

Di sisi lain, penguatan sistem kesehatan untuk menanggulangi malaria, seperti peningkatan akses pengobatan dan pencegahan, juga menjadi langkah penting dalam memutus rantai wabah yang diakibatkan oleh penambangan ilegal.

Pada akhirnya, ironi antara penambangan ilegal dan wabah malaria mengajarkan kita bahwa pencarian keuntungan jangka pendek sering kali mengorbankan kesehatan dan keberlanjutan jangka panjang.

Kita harus belajar untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat agar dampak negatif ini dapat diminimalkan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X