Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kitab ini memiliki banyak keistimewaan. Selain menjadi kitab samawi terakhir, Al-Qur’an juga merupakan satu-satunya kitab yang turun dalam dua fase.
Syekh Manna Al-Qathan dalam kitabnya Mabahits fi Ulumil Qur’an (halaman 96) menjelaskan bahwa, sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Abbas dan disepakati mayoritas ulama, Al-Qur’an mengalami dua fase turunnya.
Fase pertama disebut fase inzali, yaitu turunnya Al-Qur’an secara global dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia sebagai bentuk pengagungan terhadap Al-Qur’an.
Fase kedua disebut tanzili, yaitu turunnya Al-Qur’an secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun, sesuai dengan peristiwa yang terjadi dan mempertimbangkan sebab turunnya ayat.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa bulan Ramadhan juga menjadi waktu di mana Nabi Muhammad SAW mendaras Al-Qur’an bersama Malaikat Jibril.
Karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan yang mulia ini, dengan niat meneladani Nabi Muhammad SAW. Momen turunnya Al-Qur’an serta semangat Nabi dalam mendarasnya inilah yang kemudian membuat Ramadhan juga disebut sebagai Syahru Nuzulil Qur’an wa Tilawatih (bulan turunnya Al-Qur’an dan bulan membacanya).
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menjadi lebih dermawan, dan setiap hari bertemu Jibril untuk membaca Al-Qur’an. Seperti halnya puasa, Al-Qur’an juga akan memberikan syafaat di hari kiamat. Salah satunya dalam hadits riwayat Ibnu Abbas yang artinya sebagai berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA, berkata, ‘Rasulullah saw merupakan orang yang paling dermawan dan ia sangat dermawan saat bertemu malaikat Jibril.
Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan dan membaca Al-Qur’an dengan Nabi Muhammad SAW. Sungguh Rasulullah saw ketika bertemu Jibril sangat dermawan dengan kebaikan dibandingkan angin yang berhembus’.” (HR. Bukhari).
Kesimpulannya, di bulan Ramadhan kali ini, mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT, salah satunya dengan memperbanyak tadarus Al-Qur’an.
Kita bisa menjalankan program one day one juz (satu hari satu juz) atau program lain yang membantu kita membiasakan diri membaca Al-Qur’an.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk terus membaca Al-Qur’an, bahkan setelah Ramadhan berakhir. Dengan begitu, kita telah memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin untuk memperbaiki diri dan mempererat hubungan kita sebagai hamba dengan Allah SWT.