Naskah Khutbah Jumat Terbaik Tema Meraih Ketenangan Hidup Dengan Tuntutan Islam

photo author
- Kamis, 13 Februari 2025 | 09:25 WIB
Berzikir (Foto: Ist)
Berzikir (Foto: Ist)

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram."

Ayat ini menegaskan bahwa dzikrullah (mengingat Allah) mampu menjadi kunci ketenangan hati. Ketika seseorang selalu mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupannya, ia akan merasa aman dan damai karena yakin bahwa segala sesuatu terjadi dengan izin dan ketentuan-Nya.

Dalam Tafsir Al-Munir jilid XIII, halaman 165 diterangkan bahwa ayat ini menggambarkan bahwa hati yang senantiasa dihiasi dengan dzikir dan mengingat Allah, maka akan memancar cahaya ketenangan.

Hati yang selalu ingat kepada Allah laksana pelita yang akan menuntut manusia melewati kegelapan yang dihadapi dalam kehidupan dan menghadirkan ketenangan.

Ketenangan hati yang dirasakan ini bukanlah ketenangan yang biasa. Ketenangan hati ini adalah ketenangan yang berasal dari keyakinan penuh akan kebesaran Allah dan kesempurnaan kekuasaan-Nya.

Ketika kita menyadari bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan Allah swt, maka kita akan memiliki hati yang kuat dan tidak mudah terguncang oleh dunia.

Ulama tasawuf Ibnu Athaillah menyebut bahwa dzikir adalah pilar utama dari jalan yang ditempuh para sufi dan bukan rutinitas ritual yang terucap di mulut saja.

Dzikir merupakan inti dari kehidupan spiritual sekaligus nafas kehidupan dan ketenangan. Dzikir ibarat ibarat air dan nutrisi yang akan menjadikan tanaman tumbuh subur dan tidak layu.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Terkait dengan dzikir yang mampu menumbuhkan ketenangan ini, Rasulullah saw bersabda:

مَثَلُ الّذِيْ يَذكُرُ رَبَّهُ وَالّذِيْ لَا يَذكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

Artinya: “Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati." (HR Bukhari)

Dzikir bagi hati selayak air bagi ikan. Dzikir yang merupakan kesadaran ilahiah menjadi energi yang menghidupkan hati. Karena hati adalah elemen paling pokok dari manusia, matinya hati sama dengan matinya seluruh tubuh.

Syekh Ibnu 'Athaillah, sebagaimana dikatakan Ibnu 'Ajibah dalam Iqadhul Himam (syarah al-Hikam), menyebut bahwa di antara tanda matinya hati adalah hilangnya rasa sedih dan penyesalan ketika berbuat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. I

bnu 'Ajibah sendiri mengatakan, matinya hati dilatari oleh tiga faktor, yakni cinta dunia, lalai dari dzikir kepada Allah, membiarkan anggota badan jatuh dalam perbuatan maksiat.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X