Di dalam ayat yang mulia ini terdapat teguran yang besar tentang akibat dari tidak menjaga keluarga. Golongan ini akan di masukkan ke dalam neraka. Dalam menafsirkan ayat ini, ulama mufassir, Al-Dahhak dan Muqatil menjelaskan, seorang Muslim berhak memberitahukan kepada keluarganya, termasuk saudara perempuannya, budak perempuan, dan budak laki-laki, tentang apa yang diperintahkan Allah swt kepada mereka dan apa yang dilarang Allah swt kepada mereka.
Rasulullah saw menjelaskan konsep sempurna mengenai kepedulian dan tanggung jawab untuk menunaikan amanah mendidik tersebut. Dalam Hadits Rasulullah saw bersabda:
وعن ابن عمرَ رضي اللَّهُ عنهما عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : كُلُّكُمْ راعٍ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ ، والأَمِيرُ رَاعٍ والرَّجُلُ راعٍ علَى أَهْلِ بَيْتِهِ ، والمرْأَةُ راعِيةٌ على بيْتِ زَوْجِها وولَدِهِ ، فَكُلُّكُمْ راعٍ ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ » متفقٌ عليه.
Artinya: Dari Ibnu Umar ra, dari Nabi saw bersabda, semua orang dari kalian itu adalah penggembala dan semuanya akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang amir (pemimpin) adalah penggembala, seorang lelaki juga penggembala pada keluarga rumahnya, perempuan pun penggembala pada rumah suaminya serta anaknya.
Maka dari itu semua orang dari kalian adalah penggembala dan semua saja akan ditanya perihal penggembalaannya (Muttafaq alaih).
Untuk memudahkan pertanggungjawaban kelak penting bagi orang tua untuk membina, mendidik, dan membesarkan anak dalam keluarga dengan pendidikan agama. Hal ini akan mengarahkan pada kehidupan dunia dan akhirat yang lurus, dan mereka mendapat kesalehan serta bahagia dengan hasil didikan tersebut, sehingga membentuk lingkungan yang mulia.
Hadirin rahimakumullah,
Keutamaan yang diperoleh seorang Mukmin dalam mendidik anak adalah Pertama, orang yang mengajar kebaikan kepada anak sama seperti mengamalkan segala kebaikan tersebut.
Barangsiapa membesarkan anak-anaknya dengan baik untuk mencintai Allah maka niscaya Allah swt akan menundukkan anak saleh tersebut kepadanya agar ia tekun mendoakannya dan memperbanyak amal salehnya, serta pahala amal salehnya.
Kedua, adalah doa anak yang baik kepada orang tua. Kerugian yang paling besar bagi seorang Muslim bila kematiannya merupakan berhentinya amal salehnya. Akan berbeda dengan orang yang mempunyai sisa amal saleh yang masih ada atau rezeki yang besar dalam menyebarkan ilmu Islam dan apa yang bermanfaat bagi umat Islam, serta doa anaknya yang saleh. Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: Ketika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.
Ketiga, pola asuh yang baik terhadap anak perempuan menjadi alasan masuk surga. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ ابْتُلِيَ مِنْ هذه البنَاتِ بِشَيءٍ فأَحْسَن إِلَيهِنَّ، كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِن النَّار
Artinya: Barangsiapa yang diuji dengan beberapa putri dan bersabar terhadapnya, maka mereka akan menjadi perisai baginya dari neraka.