Keistimewaan Bulan Muharram Dalam Islam

photo author
- Sabtu, 6 Juli 2024 | 19:49 WIB

METRO SULTENG-Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem kalender Hijriah atau penanggalan Islam. Dengan begitu, awal tahun baru dalam Islam ditandai dengan masuknya bulan Muharram.

Muharram memiliki banyak keistimewaan secara historis, di antaranya adalah dilipatkan pahala dalam beribadah dan bulan yang mustajab.

Keistimewaan-keistimewaan tersebut dapat menjadi momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt dengan menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan dan kegiatan ibadah lainnya.

Menariknya, dalam penanggalan Islam, Allah swt menyebutkan dalam Al-Qur’an ada dua belas bulan dan empat di antaranya masuk kategori bulan yang mulia.

Dari keempat bulan tersebut, salah satunya adalah bulan Muharram. Mengapa ada empat bulan yang diistimewakan, dan apa larangan dalam bulan mulia ini.

Dalam Al-Quran, Surat At-Taubat ayat 36, Allah swt berfirman:


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: Jumlah bulan bagi Allah swt adalah dua belas bulan dalam Kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan haram. (QS. At-Taubat Ayat 36).

Dalam penggalan ayat di atas, Allah swt menjelaskan ada 12 bulan dalam setahun dan empat bulan di antaranya adalah bulan mulia. Namun Allah swt tidak menyebutkan secara rinci nama dari empat bulan tersebut.

Berangkat dari ayat Al-Quran tersebut, para ulama dari kalangan ahli tafsir memberikan titik terang setelah melakukan penelitian dalam memahami teks Al-Quran dan hadits.

Mereka menegaskan, empat bulan mulia yang dimaksud dalam firman Allah swt tersebut adalah Dzulhijjah, Dzulqa'dah, Muharram dan Rajab.

Keempat bulan ini memiliki keistimewaan yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain berikut.

إنّ عِدَّة الشُّهُور﴾ المُعْتَدّ بِها لِلسَّنَةِ ﴿عِنْد اللَّه اثْنا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتاب اللَّه﴾ اللَّوْح المَحْفُوظ ﴿يَوْم خَلَقَ السَّماوات والأَرْض مِنها﴾ أيْ الشُّهُور ﴿أرْبَعَة حُرُم﴾ مُحَرَّمَة ذُو القَعْدَة وذُو الحِجَّة والمُحَرَّم ورَجَب ﴿ذَلِكَ﴾ أيْ تَحْرِيمها ﴿الدِّين القَيِّم﴾ المُسْتَقِيم ﴿فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ﴾ أيْ الأَشْهُر الحُرُم ﴿أنْفُسكُمْ﴾ بِالمَعاصِي فَإنَّها فِيها أعْظَم وِزْرًا وقِيلَ فِي الأَشْهُر كُلّها ﴿وقاتِلُوا المُشْرِكِينَ كافَّة﴾ جَمِيعًا فِي كُلّ الشُّهُور ﴿كَما يُقاتِلُونَكُمْ كافَّة واعْلَمُوا أنَّ اللَّه مَعَ المُتَّقِينَ﴾ بِالعَوْنِ والنَّصْر

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan dalam setahun adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di dalam kitabnya, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram, (yaitu) bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan-bulan itu, yakni bulan-bulan haram, dengan berbuat dosa, karena dosa-dosa itu lebih besar (dosanya) daripada bulan-bulan yang lain, dan perangilah orang-orang musyrik itu semuanya, pada bulan-bulan yang lain, sebagaimana mereka juga memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa, dengan memberikan pertolongan dan kemenangan.

Alasan keistimewaan Bulan Muharram

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X