الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
Artinya, “(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab kumpulan fatwanya, Fatawa Kulli ma Yahimmul Muslim, menjelaskan bahwa ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam ini memiliki banyak dampak positif, salah satunya adalah membangun kesadaran bahwa ibadah ini menjadi momentum persatuan umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Dalam momentum ini, kita bisa melihat umat Islam berdatangan dari mana-mana, dengan warna kulit yang berbeda, bahasa yang berbeda dan negara yang berbeda. Hal ini seharusnya menjadi momentum untuk membangun kesadaran, bahwa semua manusia itu sama, yaitu sama dalam satu naungan agama Islam. Karena sama, maka tidak ada alasan untuk saling bercerai-berai, tidak ada alasan untuk tidak bersatu, dan tidak ada alasan untuk tidak saling cinta antar sesama.
Syekh Mutawalli Sya’rawi mengatakan:
وَفِي جَلاَلِ هَذِهِ الْوَحْدَةِ، تَنْصَهَرُ الْأَجْنَاسُ وَالْأَلْوَانُ وَاللُّغَاتُ، فَلَا نَسَبَ اِلَّا اِلىَ الْاِسْلَامِ وَلَا حَسَبَ اِلَّا اِلَى الْاِيْمَانِ
Artinya, “Dan di tengah-tengah persatuan (ibadah haji) ini, maka jenis-jenis, warna kulit, dan bahasa akan melebur (menjadi satu), sehingga tidak ada yang pantas untuk dijadikan atribusi selain Islam, dan tidak ada yang perlu diperhitungkan kecuali iman.”
Tidak hanya itu, mari kita ingat salah satu perumpamaan yang Rasulullah sampaikan kepada kita semua perihal hubungan umat Islam dengan yang lainnya. Dalam perumpamaan itu, Rasulullah menggambarkan umat Islam seperti bangunan yang harus sama-sama saling melengkapi, dan masing-masing bagiannya saling menopang dan memperkuat satu sama lain.
Ini menunjukkan betapa pentingnya persatuan dan kekompakan umat Islam. Nabi bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Artinya, “Orang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan antara sebagian dengan bagian yang lain.” (HR Muslim).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah
Demikian adanya khutbah Jumat perihal pelajaran berharga dari ibadah haji tentang pentingnya persatuan. Sudah tiba saatnya sesama muslim menumbuhkan sikap saling tolong-menolong, saling mendukung dan membantu dengan yang lainnya, kendati pun berbeda pemahaman, ras dan suku.
Semoga khutbah ini bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.