Khutbah Jumat Terbaik Tema 6 Fenomena Yang Terjadi di Zaman Modern Yang Menggeser Nilai-Nilai Kehidupan, Bagaimana Umat Menghadapinya

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 16:06 WIB

Mulai terlihat orang-orang yang mementingkan gelar dan ijazah dari ilmu yang bermanfaat dan keberkahan. Dalam tataran praktiknya, ilmu yang dipelajari tidak berbanding lurus dengan kompetensi, kualitas, dan prilaku hidup sehari-hari. Padahal sejatinya, sekolah, kuliah, dan berbagai cara mencari ilmu adalah pekerjaan yang luhur jika orientasinya bukan untuk kepentingan duniawi semata.

Kedua, alat kesehatan semakin canggih tapi penyakit semakin bermacam-macam. Kesehatan serta kekuatan tubuh manusia saat ini semakin rendah. Saat ini dengan mudah kita jumpai alat-alat canggih dalam bidang kesehatan namun kekuatan tubuh manusia semakin rentan terhadap penyakit.

Jika orang tua kita dulu masih bisa ke kebun dan ke sawah di usia 80 tahunan, saat ini jarang ditemukan orang tua pada umuran tersebut melakukan aktivitas berat. Bisa jadi ini akibat pola pikir dan berbagai jenis makanan modern yang dikonsumsi saat ini.

Ketiga, sering pergi kemana-mana tapi tak kenal tetangga. Fakta sosial ini bisa kita temukan di masyarakat, khususnya di kawasan perkotaan. Bagaimana sikap individualis masyarakat modern saat ini muncul ditandai dengan menurunnya kepekaan sosial pada lingkungannya.

Budaya gotong royong seperti kerja bakti, berkumpul dan bersosialisasi dengan lingkungan sudah mulai berkurang. Padahal jika terjadi sesuatu hal, maka tetanggalah yang menjadi orang terdekat yang dimintai bantuan. Semua patut menjadi renungan kita bersama.

Ma'asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah Keempat, rata-rata penghasilan semakin tinggi tapi ketentraman hati dan jiwa semakin berkurang. Seiring perkembangan zaman, berbagai macam peluang pekerjaan bermunculan.

Kondisi ini menjadikan masyarakat mudah memilih pekerjaan sesuai dengan keinginannya dan kecenderungan penghasilan masyarakat saat ini lebih tinggi dari sebelumnya. Namun jika tidak dilandasi dengan kepedulian sosial, rasa syukur dan senantiasa ingat kepada Allah, kegersangan hati akan muncul. Kondisi ini akan berdampak negatif bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Ar-Ra’du ayat 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.”

Kelima, semakin banyak teman di dunia maya tapi tidak punya sahabat di dunia nyata. Alangkah mudahnya saat ini berteman di media sosial. Cukup dengan ‘klik’ saja kita bisa mendapatkan banyak teman.

Namun keasyikan bermedia sosial dengan teman banyak ternyata berpengaruh pada kurangnya bersosialisasi di dunia nyata sehingga masyarakat kini tidak memiliki sahabat banyak di dunia nyata. Ada istilah “Yang jauh didekatkan dan yang dekat dijauhkan” akibat asik bermedia sosial.

Kemudahan komunikasi juga menjadikan kita dengan mudah mengatur waktu untuk bertemu dengan orang lain. Namun saat bertemu, tidak jarang kita malah sibuk bermain HP sendiri dan tidak mempedulikan orang di sekitar kita.

Dampak lain dari perkembangan di era saat ini adalah teknologi informasi semakin canggih namun fitnah dan hoaks juga semakin merajalela.

Sehingga kita perlu hati-hati dan waspada saat menerima berita atau informasi apapun di media sosial. Kita harus melakukan tabayun, klarifikisasi, atau dengan seksama mengecek kebenaran dari informasi yang diterima. Allah swt telah mengingatkan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X