Khutbah Jumat Singkat 2024 Tema Menjalani Hidup Dengan Pilihan-Pilihan yang Terbaik

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 05:47 WIB
Ilustrasi langkah kaki
Ilustrasi langkah kaki

Perlu diketahui bahwa pilihan perjanjian ini telah dilakukan setelah manusia pertama di dunia ini yakni Nabi Adam as diciptakan. Hal ini tergambar dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw rriwayat Abu Hurairah:

لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ مَسَحَ ظَهْرَهُ، فَسَقَطَ مِنْ ظَهْرِهِ كُلُّ نَسَمَةٍ هُوَ خَالِقُهَا مِنْ ذُرِّيَّتِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، وَجَعَلَ بَيْنَ عَيْنَيْ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ وَبِيصًا مِنْ نُورٍ، ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى آدَمَ فَقَالَ: أَيْ رَبِّ، مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ ذُرِّيَّتُكَ


Artinya: “Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, “Wahai Tuhan, siapakah mereka?” Allah menjawab, “Mereka adalah keturunanmu,” (HR. Al-Tirmidzi).

Selain perjanjian tersebut, sebelum manusia lahir ke dunia, Allah juga sudah menyodorkan pilihan-pilihan lainnya seperti yang termaktub dalam AL-Qur’an surat Al-Ahzab: 72:


اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ


Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Saat melakukan upaya untuk memilih dari pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang menjadi pertimbangan kita dalam menentukan pilihan. Di antaranya adalah faktor internal dari diri kita seperti pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh. Namun ternyata juga ada faktor eksternal seperti dukungan dari orang lain yang semakin menguatkan pilihan kita atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk menggoda dan mengarahkan pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.

Di antara cara dan tahapan setan menggoda manusia telah disebutkan dalam Al-Qur’an suratAl-A’raf ayat 17:


ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ


Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk hati-hati pada godaan setan saat kita harus memilih jalan kehidupan kita di dunia.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dari penjelasan ini maka kita harus menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan. Sehingga saat menjalani kehidupan ini, kita harus sudah terbiasa untuk menentukan pilihan-pilihan yang muncul saat menjalaninya.

Pilihan-pilihan yang ada di depan kita terkadang sulit untuk dipilih karena mungkin kedua-duanya dinilai baik ataupun kedua-duanya sangat berat karena semuanya tidak kita inginkan. Namun sekali lagi, kita harus memilihnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X