Tata Cara Shalat Taubat dan Keutamaannya

photo author
- Minggu, 24 Maret 2024 | 06:05 WIB
Shalat (Foto:Ilustrasi/Istikewa)
Shalat (Foto:Ilustrasi/Istikewa)

Ushallî sunnatat taubati (saya berniat shalat sunnah taubat).

Setelah selesai shalat dua rakaat kemudian dilanjutkan bertaubat dengan membaca istighfar yang disertai dengan penyesalan, tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.

Namun demikian Syekh Nawawi juga menganggap sah shalat taubat yang dilakukan setelah orang yang bersangkutan bertaubat, bukan sebelumnya.

Dari uraian di atas sudah selayaknya kita sebagai manusia melaksanakan shalat taubat, memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Setelah taubat dilakukan, hendaknya disertai dengan tekad untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa.

Doa setelah Sholat Taubat Lengkap dengan Bacaan Zikirnya
Dikutip dari NU Online, taubat adalah kembali dari sesuatu yang tercela kepada sesuatu yang terpuji menurut hukum syar'i. Taubat itu bisa diartikan sebagai sebuah penyesalan seorang hamba yang melakukan dosa.

Dalam Islam, dikenal dengan istilah taubat nasuha. Taubat nasuha adalah bentuk taubat dengan sebenar-benarnya. Artinya, orang yang melakukan taubat nasuha harus sungguh-sungguh menyesali dan tidak akan mengulangi dosa dan maksiat yang sama.

Untuk mendapatkan ampunan Allah, seorang hamba harus bertaubat dengan taubat nasuha. Allah SWT berfirman dalam Surat At Tahrim ayat 8, sebagai berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ tụbū ilallāhi taubatan naṣụḥā, 'asā rabbukum ay yukaffira 'angkum sayyi`ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wallażīna āmanụ ma'ah, nụruhum yas'ā baina aidīhim wa bi`aimānihim yaqụlụna rabbanā atmim lanā nụranā wagfir lanā, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan mu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Tata cara taubat nasuha
Dikutip dari buku 'Ibadah-Ibadah Paling Terhormat bagi Pelaku Maksiat agar Taubat Nasuha', taubat nasuha harus benar-benar dilaksanakan secara serius atas dosa dosa yang sudah dilakukan, baik besar maupun kecil.

Berikut tata cara taubat nasuha.

Berhenti dari perbuatan yang menyebabkan dosa dan mulai melaksanakan perintah Allah. Dalam urusan sholat dan puasa, maka setelah bertaubat bisa mulai di-qadha jika sebelumnya sempat tidak mengerjakan.
Melakukan sholat taubat dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.

Menyesali sepenuhnya perbuatan dosa yang telah dilakukan.
Berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh.
Melakukan sholat taubat sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat, dan seterusnya. Praktiknya seperti sholat biasa dan dapat dilakukan kapan saja tetapi lebih baik dilakukan pada tengah malam setelah sholat Isya.
Lihat Juga :

5 Amalan Utama Bulan Ramadhan untuk Dikerjakan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X