METRO SULTENG-Naskah Khutbah Jumat hari ini berjudul menyambut ramashan 2024 dengan Mempererat Silaturahim dalam Menyambut Ramadhan”.
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ فَيَآأَيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. وقال تعالى: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.
Alhamdulilah saat ini kita berada di akhir bulan Sya’ban, dan sebentar lagi kita menjumpai bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat Allah, yaitu bulan suci Ramadhan. Bulan suci Ramadhan merupakan bulan dimana umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama sehari penuh, dengan meninggalkan suatu hal yang membatalkannya, seperti makan, minum, dan lainnya.
Tidak hanya itu, umat Islam juga diperintahkan untuk menjauhi hal-hal yang tercela, seperti menggunjing, menghasut, dan saling bermusuhan. Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab Al-Muwatha’nya. Nabi saw bersabda:
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا: فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
Artinya, "Puasa itu adalah perisai, jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan sampai berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, suka mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan "Aku sedang puasa, Aku sedang puasa." (HR Imam Malik).
Imam Ibnu Asyur dalam kitab Kasyful Mughattha menjelaskan, puasa merupakan perisai dari berbagai marabahaya. Puasa menjadi tameng dari setiap bahaya yang akan menerpa. Puasa menjadi tameng dari melakukan perbuatan tercela, sebagai perisai dari nafsu yang hina agar kita menjadi bersih hatinya.
Karena itu, orang yang berpuasa dilarang berkata kotor, dilarang berbuat jahil, dilarang bersikap sombong, dan dilarang saling bermusuhan. Orang yang berpuasa dilarang bermusuhan, dengan tujuan agar puasanya berkah dan sempurna, naik derajatnya menjadi manusia yang memiliki perilaku malaikat, dan bertakwa kepada Allah.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.
Menjadi jelas, ibadah puasa mengajarkan kepada kita untuk menjauhi permusuhan. Untuk menghentikan permusuhan, mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan mempererat silaturrahim, menguatkan jalinan persaudaraan. Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya Shahihul Bukhari:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinnya, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya." (HR Al-Bukhari). Imam Alauddin Ali dalam kitabnya Tafsir Al-Khazin menjelaskan, silaturrahim adalah berbuat baik kepada keluarga dan kerabat, agar keluarga saling akrab dan saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya.
Silaturrahim ini penting, orang yang sering silaturrahim, akan ditambahkan umurnya dan diluaskan rezekinya.