وفي رواية أخرى عن ابن مسعود: «من قرأ في كل ليلة إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعةُ ﴾ [سورة الواقعة، الآية 1] ، لم تصبه فاقة أبداً.
Artinya: "Dan dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud, "Barangsiapa membaca setiap malam surat Al-Waqi'ah ayat 1, maka dia tidak akan pernah mengalami kefakiran."
Selain itu, dalam kitab Fadhailu Al-Qur'an li Ibni ad-Dharis, halaman 103 menjelaskan bahwa membaca surat Al-Waqi'ah sangat dianjurkan dalam Islam.
Pasalnya, Al-Waqi'ah memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya adalah mendapat cinta dari Allah swt dan manusia.
Rasulullah saw bersabda bahwa barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam, tidak akan mengalami kesempitan rezeki.
Lebih jauh lagi, setiap orang yang membaca surat ini juga membawa keberkahan dalam kehidupan duniawi serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat surga dan neraka, sehingga memotivasi untuk berusaha mendapatkan surga dan menjauhi neraka. Simak penjelasan berikut;
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ دَخَلَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَهُوَ وَجِعٌ، فَقَالَ: لَوْ أَوْصَيْتَ إِلَيْنَا فَإِنَّكَ إِنْ تُخْلِفْ أَوْ تَدَعْ بَنَاتٍ حَفِظْنَاهُنَّ مِنْ بَعْدِكَ، فَقَالَ: إِنِّي قَدْ عَلَّمْتُهُنَّ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ، وَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَنْ قَرَأَهَا أَحْسَبُهُ قَالَ: فِي كُلِّ لَيْلَةٍ عُوفِيَ مِنَ الْفَقْرِ
Artinya: "Diceritakan bahwa Utsman bin Affan, radhiyallahu 'anhu, mengunjungi Abdullah bin Mas'ud saat beliau sedang sakit. Utsman berkata, "Wahai Abdullah, seandainya engkau berwasiat kepada kami, karena jika engkau meninggal atau meninggalkan anak perempuan, kami akan memelihara mereka setelah kepergianmu." Abdullah bin Mas'ud menjawab, "Aku telah mengajari mereka surat Al-Waqi'ah, dan aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang membacanya setiap malam, aku kira beliau berkata, 'akan terhindar dari kemiskinan'." [Muhammad Ayyub Al-Bajili, Fadhailu Al-Qur'an li Ibni ad-Dharis [Damaskus: Darul Fikr, 1987 M], halaman 103].
Sekilas surat Al-Waqiyah Surat
Al-Waqi‘ah merupakan salah satu surat yang turun sebelum Nabi saw berhijrah ke Madinah. Demikian pendapat mayoritas pakar ilmu Al-Qur’an.
Sementara ulama berpendapat bahwa ada beberapa ayat yang turun setelah Nabi saw berhijrah. Al-Qurthubi misalnya mengemukakan riwayat yang bersumber dari sahabat Nabi saw, Ibn Abbas, bahwa ayat 82 turun di Madinah.
Ada lagi riwayat yang menyatakan bahwa ayat tersebut dan satu ayat sebelumnya turun dalam perjalanan Nabi saw ke Makkah, sedang ayat 39-40 turun dalam perjalanan Nabi saw ke Madinah pada perang Tabuk.
Namun riwayat-riwayat ini tidak mendapat dukungan pakar-pakar Al-Qur'an. Namanya Al-Wagi'ah telah dikenal pada masa Nabi saw ketika Sayyidina Abu Bakar ra menyampaikan kepada Nabi saw bahwa beliau terlihat telah tua. Nabi saw berkomentar: “Aku dijadikan tua oleh surat Hud, al-Waqi'ah, al-Mursalat, Amma yatasa “alun dan Idza asy-Syamsu Kuwwirat.” (HR. at-Tirmidzi melalui Ibn “Abbas).
Profesor Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah, Jilid XIV, halaman 541 menjelaskan bahwa tema utama surat Al-Waqi'ah adalah uraian tentang hari kiamat serta penjelasan tentang apa yang akan terjadi di bumi, serta kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang bertakwa dan apa yang akan dialami oleh para pendurhaka. [Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah, Jilid XIV, [Ciputat, Lentera Hati: 2002], halaman 541]
Lebih lanjut, Profesor Quraish Shihab, dengan mengutip pendapat al-Biqa'i menjelaskan bahwa dalam surat tersebut terdapat penjelasan tentang tiga jenis kelompok: