Khutbah Jumat Tema Menghadapi Pemilu, Jauhi Jual Beli Suara dan Tuntunan Dalam Islam Memilih Pemimpin

photo author
- Kamis, 1 Februari 2024 | 02:55 WIB
DPT Sulteng Pemilu 2024 sebanyak 2.236.703 orang (Foto: Pemilu 2024/Istimewa)
DPT Sulteng Pemilu 2024 sebanyak 2.236.703 orang (Foto: Pemilu 2024/Istimewa)

METRO SULTENG-Bangsa Indonesia sebentar lagi menggelar hajatan lima tahunan yaitu Pemilu yang jatuh pada 14 Fenruaari 2024..Khutbah Jumat kali inj mengajak kepada seluruh elemen bangsa Indonesia, khususnya umat Islam untuk bersama-sama menyukseskan agenda pesta demokrasi.

Sebagai umat mayoritas di Indonesia, umat Islam harus mampu menjadi contoh untuk mewujudkan Pemilu yang damai dan sukses. Berikut Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul "Jadilah Pemilih dan Peserta Cerdas untuk Pemilu Berkualitas".


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَ مَنْ اِتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ وَأَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبَنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Ucapan syukur marilah kita haturkan kepada Allah swt, Dzat yang telah melimpahkan nikmat karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tersanjungkan kepada Nabi Muhammad saw, utusan dan suri tauladan, uswatun hasanah, bagi kita semua.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri kami pribadi, dan umumnya kepada jamaah kesemuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Dengan cara menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Sebagai penduduk mayoritas, umat Islam mempunyai tanggung jawab yang relatif besar untuk berpartisipasi mewujudkan pemerintahan yang kuat dan bermartabat, salah satunya ialah ikut berpartisipasi mengawal pelaksanaan Pemilu di awal tahun 2024 agar berjalan sukses dan berkualitas.

Setidaknya ada dua hal mendasar yang dapat diperankan oleh umat Islam. Pertama, menjadi salah satu calon yang jujur dan bersih, baik semasa proses pencalonan maupun masa setelah pemilihan. Kedua, menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggungjawab. Caranya, umat Islam harus berpedoman pada norma ajaran agama dan mengedepankan kepentingan hidup berbangsa dan bernegara di tengah kebhinekaan. ad Entah nantinya terpilih ataupun tidak, harus menjadi komitmen awal, bahwa keterlibatan dalam politik praktis tidak lain adalah sebagai bentuk ibadah dan pengabdian.

Kekuasaan tidak ditasbihkan sebagai tujuan utama. Jabatan tidak lain adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hari akhir.

Sebagaimana dijabarkan oleh Imam Ibnu Taimiyah (661-728 H) dalam kitab al-Siyasah al-Syar’iyyah fi Ishlahi al-Ra’i wa al-Ra’iah, artikulasi kekuasaan dalam kaca mata politik Islam adalah menjaga dan melaksanakan amanah (adai al-amanat) dan menegakkan supremasi hukum (al-hukm bi al-‘adil). Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Nisa’ ayat 58:

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَماناتِ إِلى أَهْلِها وَإِذا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللهَ كانَ سَمِيعاً بَصِيراً

Artinya: “Sungguh, Allah menyuruh kalian menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kalian menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.”

Sebaliknya menyia-nyiakan amanat merupakan larangan keras dalam Islam, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qur’an dalam surat al-Anfal ayat 27:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X