METRO SULTENG- Pada tanggal 1 Januari 2024, Satelit Solar Dynamic Observation atau SDO yang di operasikan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengamati adanya semburan plasma besar yang ada di bagian belakang matahari.
NOAA atau National Oceanic And Atmospheric Administration juga menginfokan adanya tiga bintik di matahari,disinyalir bintik tersebut dapat memicu adanya badai matahari atau Solar Storm.
Baca Juga: Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Morut Ludes di Lalap Api
Badai Matahari ini disinyalir berpotensi menyemburkan jilatan api matahari ke arah bumi. Penjelasan ini dibeberkan oleh warganet platform tiktok @luckyandabundance, dikutip Senin (15/1/24).
Pada tahun 1859, penduduk bumi pernah merasakan badai matahari, dimana pada waktu itu dikenal dengan peristiwa Carrington ,akibatnya seluruh jaringan listrik didunia mengalami gangguan, telegraf dan peralatan navigasi seperti kompas juga terganggu sehingga banyak kapal yang hilang arah.
Lantas bagamana jika terjadi di zaman modern ini pada tahun ini? jika itu terjadi, banyak sumber yang menyebutkan bahwa akan terjadi kiamat internet, jaringan listrik dan GPS akan mati.
Aktivitas yang intens selama badai matahari akan mengganggu sinyal satelit ,dan mengganggu sistem komunikasi seperti radio, televisi dan GPS. Transformator pada listrik akan meledak sehingga menyebabkan terganggunya jaringan listrik atau listrik padam.
Namun perlu diketahui NASA adalah buatan manusia dan manusia bisa salah, intinya untuk kita semua tawakkal ikhtiar dan berdoa semogah hal itu tidak terjadi.***