METRO Sulteng - Rukun salat yang wajib dilaksanakan salah satunya adalah menghadap ke kiblat, dalam hal ini Ka’bah. Dibalik kewajiban tersebut, ternyata ada tujuh hikmah yang bisa dipetik bagi umat Islam.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat (29/12/2023), hal ini sebagaimana diungkapkan Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi dalam kitab Hikmatu Tasyri wa Falsafatuhu, (Beirut: Darul Fikr, 2003), Juz I, halaman 107-110.
Adapun tujuh hikmah menghadap kiblat saat melaksanakan salat sebagai berikut :
1. Mengenang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Sebagaimana diketahui, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mempunyai peran dalam sejarah atau proses pembangunan Ka‘bah. Dengan menghadap kiblat, umat Islam bisa selalu mengingat dan mengenang pada jasa pendiri dan leluhur Nabi Muhammad SAW.
2. Melatih Kekhusyuan
Dengan menghadap kiblat, seluruh anggota tubuh akan difokuskan pada satu arah. Menurut Syekh al-Jurjawi, hal ini akan melatih kekhusyuan, ketenangan dan ketetapan iman dalam hati umat Islam, serta tersinari oleh cahaya-Nya. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 79 :
اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ
“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik”.
3. Menumbuhkan Istiqamah
Dengan menghadap kiblat akan menumbuhkan sikap istiqamah dalam diri umat Islam. Sebab salah satu kecenderungan manusia adalah memiliki ketentuan waktu dan tempat dalam melakukan rutinitas. Jika ada perubahan pada tempat dan waktu, akan merasa tidak nyaman. Karenanya, perlu penyesuaian dan adaptasi.
4. Simbol Persatuan
Ketika seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia menghadap ke kiblat, secara tidak langsung umat Islam mengungkapkan bahwa kami adalah saudara yang hatinya benar-benar saling mengasihi. Semua niat bersatu pada satu hal, yakni ka‘bah. Walaupun tempatnya berjauhan dan terpisah di berbagai negara, namun ka‘bah menjadi tempat hati berkumpul.
5. Ekspresi Ketulusan
Menghadap kiblat bisa menjadi sebuah ekspresi umat Islam pada sebuah ketulusan atau keikhlasan. Ketika seseorang hendak menunjukkan ketulusan dalam pengabdian melalui tanda khusus, biasanya akan menentukan tempatnya. Dengan menghadap kiblat yang disertai kesigapan seluruh anggota tubuh dan hati yang tulus, bisa dikatakan seorang muslim telah memenuhi kewajiban yang diperintahkan, sekaligus menunjukkan keikhlasannya.