Khutbah Jumat 10 November 2023 Tema Perdamaian Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Dalam Kehidupan Ini

photo author
- Kamis, 9 November 2023 | 05:50 WIB

Dengan perdamaian, kita juga bisa meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dengan baik berupa kesempatan lebar bagi setiap individu untuk dapat mengakses pendidikan tanpa gangguan. Berbeda jika suasana dan kondisi perselisihan dan peperangan terus menghantui.

Maka bisa dipastikan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan hanya menjadi impian. Rasulullah telah mengingatkan betapa pentingnya menjaga perdamaian ini, di
antaranya dengan sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi:

أَلاَ أُخْبِركُمُ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّياَمِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوْا: بَلَى، قَالَ: صَلاَحُ ذَاتِ البَيْنِ؛ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ البَيْنِ هِيَ الحَالِقَةُ

Artinya: “Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama daripada puasa, shalat dan sedekah ? Para sahabat menjawab, “Tentu wahai Rasûlullâh.” Beliau bersabda, “Yaitu mendamaikan perselisihan diantara kamu, karena rusaknya perdamaian diantara kamu adalah pencukur atau perusak”.

Dalam hadits ini diungkapkan bahwa menjaga perdamaian bisa menjadi ibadah yang lebih utama daripada ibadah-ibadah penting dalam Islam seperti shalat dan sejenisnya. Hal ini benar adanya, karena tidak mungkin kita bisa menjalankan ibadah dengan baik dan tenang jika kita dikelilingi oleh suasana konflik peperangan. Untuk beribadah dengan baik dan tenang, maka kita dianjurkan untuk mewujudkan perdamaian terlebih dahulu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dari hal ini kita menyadari bahwa menjalankan ibadah kepada Allah swt, tidak cukup hanya dengan keimanan saja. Iman harus didukung dengan aman. Dengan hal ini kita bisa dengan khusyuk atau tenang beribadah. Contoh nyata bisa kita lihat di beberapa penjuru dunia yang saat ini sedang mengalami peperangan.

Mereka kesulitan untuk hanya sekedar melaksanakan ibadah shalat saja. Untuk berangkat menunaikan ibadah shalat Jumat berjamaah di masjid seperti kita saja mereka seperti akan berangkat ke medan peperangan.

Rasa was-was dan takut membayangi karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi ledakan bom di sekelilingnya. Maka wajiblah bagi kita bersyukur, bisa beribadah dengan tenang dan anugerah perdamaian di negara kita ini harus dipertahankan sekuat tenaga.

Dan perdamaian tentu tidak bisa diwujudkan oleh satu atau dua orang saja. Semua elemen masyarakat secara kolektif harus bahu membahu dan tenggang rasa dalam mewujudkannya di tengah perbedaan yang ada.

Perbedaan-perbedaan sudah menjadi sunnatullah dalam kehidupan, jangan sampai menjadi pemicu konflik. Semua harus diselaraskan dengan saling
memahami satu sama lain. Hal ini telah diingatkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Sebagai penutup khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk sama-sama menguatkan ikhtiar menjaga perdamaian agar terwujud kesejahteraan hidup dan kemaslahatan bersama. Mari sekuat tenaga, sesuai dengan kemampuan diri kita untuk menjadi pioner-pioner perdamaian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X