METRO SULTENG - Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, menerima kunjungan Senior Project Officer Asian Deveploment Bank (ADB) Suharyani, bersama Kepala Kepala Balai Kementerian PUPR, Jumat 27 Januari 2023 di ruang kerjanya.
Suharyani selaku Senior Project Officer ADB, berkunjung Ke Palu untuk memastikan seluruh proyek rehabilitasi bencana yang bersumber dari ADB sudah berjalan baik. Hari itu ia juga menyampaikan hasilnya kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Lokasi Eks RS Undata Disiapkan Menjadi Pembangunan RS Gratis
Gubernur pada kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Cipta Karya dan SDA Dr. Andi Ruly Djanggola, SE, M.Si, serta Tenaga Ahli Gubernur Bidang Infrastruktur dan Bencana Ir. Dharma Gunawan, M.Si.
Suharyani menyampaikan bahwa kegiatan proyek yang didanai ADB terkait rehabilitasi bencana di Sulteng, sudah berjalan baik. Diharapkan akhir tahun 2023 bisa terselesaikan. Tapi misih ada perpanjangan waktu sampai tahun 2024, namun diusahakan selesai akhir 2023.
Pada Kesempatan itu, Kepala Balai Perumahan menyampaikan bahwa semua progres proyek rehabilitas bencana, termasuk pembangunan Huntap, telah berjalan baik. Tidak ada lagi kendala dan semoga Huntap bisa selesai akhir tahun 2023.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, atas nama masyarakat, sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Semoga akhir tahun 2023 semua masyarakat terdampak langsung bencana, bisa mendapatkan hak-haknya. Karena mereka sudah 5 tahun menunggu kata Gubernur.
Baca Juga: Banjir Manado, Lima Orang Tewas, Kepala BNPB Terjun Langsung ke Lokasi Bencana
Gubernur juga menyampaikan bahwa setelah dilantik menjadi Gubernur, dirinya langsung mengambil kebijakan untuk memberi dukungan anggaran pembebasan tanah pembangunan Huntap, termasuk lokasi pembangunan Jembatan IV.

Kepada jajaran ADB dan Kementerian PUPR, Rusdy Mastura menyampaikan, untuk tata kelola SPAM, ke depan akan diputuskan bersama Bupati Sigi, Donggala dan Walikota Palu. Bagaimana pengelolaan terbaik segera diputuskan
Baca Juga: Gagal Jantung Salahsatunya Disebabkan Kurang Tidur Yang Bisa Menyebabkan Resiko Kematian
"Saya berharap yang terbaik itu adalah yang paling baik untuk masyarakat. Karena ke depan dengan kondisi rawan bencana, harus diatur perizinan dalam hal pemanfaatan air bawah tanah,"kata Gubernur.
Karena dengan pengeboran sumur yang marak dilalukan, dapat menimbulkan rongga tanah dan berisiko terhadap keselamatan masyarakat. ***
Sumber: Biro Administrasi Pimpinan