METRO SULTENG – Lahan pertanian berupa tanaman jagung milik petani di Desa Tompira, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, terendam banjir dan terancam gagal panen.
Raut kekecewaan pun tampak nyata di wajah para petani, dan berharap air yang menggenangi lahan mereka segera surut. Dengan begitu tanaman jagung tetap bisa bertahan tumbuh dan dapat di panen.
Menurut Kaur Kesra Desa Tompira, Darson, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran Sungai Laa meluap hingga merendam ladang jagung milik warga sekitar.
"Sebenarnya mulai dari tadi malam sekitar pukul 24:00 wita, air sudah mulai naik. Paginya, beberapa hektar kebun jagung milik warga yang berada di bantaran sungai, sudah terendam. Bahkan mesin water pump merek DAB milik saya yang juga berada dibantaran sungai ikut terendam," kata Darson saat dihubungi, Senin (5/12/2022).
Darson juga mengaku heran sebab tidak biasanya aliran air Sungai Laa meluap di bulan Desember. “Setahu saya, Sungai Laa biasa meluap di bulan Maret atau April, itupun kalau terjadi banjir besar dengan perhitungan waktu 10 tahun sekali,” ungkapnya.
Namun ia tak pungkiri kondisi cuaca akhir-akhir ini memang sulit diprediksi. "Kami hanya berharap tidak akan terjadi banjir di bulan Desember 2022 ini maupun pada bulan Maret dan April 2023 mendatang,” tuturnya.
Untuk saat ini, kata Darson, Pemdes Tompira beserta warga terus memantau pergerakan aliran air Sungai Laa. “Mari kita sama-sama berdoa, mudah-mudahan tidak terjadi banjir,” imbuhnya. ***
