METRO SULTENG – Permukaan air sungai Laa yang melintas di Desa Tompira Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mulai naik akibat intensitas hujan yang tinggi.
Pemerintah Desa (Pemdes) Tompira melalui Kaur Kesra, Darson yang dikofirmasi terkait dengan kondisi permukaan air sungai Laa yang mulai naik, membenarkan, bahkan ia menyatakan beberapa hektar kebun jagung milik warga sekitar yang berada di bantaran sungai, sudah terendam dan terancam gagal panen.
"Sebenarnya mulai dari tadi malam sekitar pukul 24:00 wita saat sebagian warga sudah tertidur, air mulai naik. Bahkan pada esok paginya, mesin water pump merek DAB milik saya yang berada dibantaran sungai sudah tidak terlihat akibat direndam air sungai Laa," sebut Darson kepada media ini saat dihubungi melalui via telpon, Senin (5/12/2022) siang.

Namun ia tak bisa pungkiri cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi. "Kita berdoa tidak akan terjadi banjir di bulan Desember 2022 ini. Karena bila terjadi banjir, dikhawatirkan besar. Apalagi, cukup banyak penyumbatan aliran sungai dengan maraknya penimbunan untuk bangunan," akunya.
Meski begitu, ia dan warga berdoa dan berharap semoga tidak terjadi banjir di bulan Desember 2022 ini, maupun bulan Maret dan April 2023 mendatang.
"Saat ini warga terus memantau pergerakan air di sungai Laa, sebab debit air mulai naik dari semalam. Ya, sama-sama kita berdoa, mudah-mudahan tidak terjadi banjir,” harap Darson. ***