METRO SULTENG-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tengah melalui Pemerintah Daerah, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) melaksanakan kegiatan forum komunikasi dan kordinasi pencegahan radikalisme, di gedung Aula Mulia Ampana, Kamis, (15/09/2022).
Gubernur Sulteng melalui asisten III Touna, Rusmin Labudu mengatakan bahwa Daerah Sulteng masih dicitrakan sebagai Daerah yang rawan konflik.
" Sampai saat ini masih dicitrakan sebagai Daerah rawan konflik pecitraan itu berkaitan dengan konflik yang pernah terjadi di Poso," ujarnya.
Baca Juga: Irit Bensin dan Mewah! Mobil SUV Daihatsu Terios Jadi Favorit, Intip 9 Terios yang Terus Diburu
Karena konflik Poso tersebut, dikatakannya menjadi perhatian Nasional bahkan Internasional. Sehingga untuk menjaga agar tidak terjadi potensi konflik sosial berkelanjutan maka Pemerintah selalu mengupayakan pencegahan tersebut.
" Pemda Kabupaten dan Provinsi selama melakukan upaya-upaya pencegahan dan penyelesaian secara menyeluruh, komperehensif dan terprogram serta terpadu secara bertahap hingga berkelanjutan," katanya.
Baca Juga: Mobil Untuk Bisnis, Daihatsu Gran Max Laris Manis, Tembus 700 Ribu Terjual, Intip Spesifikasinya
Untuk memperkokoh intergritas sosial maupun pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Melalui kegiatan tersebut, Ia berharap Pemda maupun Pemprov Sulteng dapat bersinergi dalam upaya pencegahan radikalisme dan deradikalisasi terpadu secara berkelanjutan.
Dengan kegiatan itu, sambungnya agar pencegahan kelompok radikal dapat dikembalikan kepada kesadaran normatif, sehingga dapat bersikap toleran, moderat dan tidak bersikap ekslusif.
" Walaupun wilayah sulteng termasuk daerah yang rawan konflik. Pemerintah tetap menjamin pembangunan berjalan baik dan gairah investor dibidang perkebunan dan pertambangan yang masuk diwilayah Sulteng tetap tinggi," tandasnya.(Can)
Editor: Sofyan