METRO SULTENG- Kondisi jalan Daerah Morowali Utara, ruas simpang tiga jalan Nasional Beteleme ke poros Desa Korobonde, Kecamatan Lembo, menuai sorotan warga.
Warga eks Transmigrasi Desa Korobonde diketahui bernama Musrik mengeluh akibat jalan Daerah ke Desanya selama ini tidak mendapat perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara.
"Ada kurang lebih 3 kilometer kondisi jalan sudah parah, ini kalau dibiarkan berlarut, akan menimbulkan korban kecelakaan karena jalannya bergelombang dan banyak di hiasi lubang," ujar Musrik, Sabtu (6/8/2022).
Baca Juga: Belum Ditemukan, Pencarian 4 Orang Korban Banjir Bandang Torue Ditutup
Baca Juga: Ribuan Penonton Padati Konser Iwan Fals di Poso, Ajak Warga Jaga Kedamaian
Baca Juga: Gaji Komisaris di PT Freeport Mencapai Rp 6,5 Miliar
Ditemui terpisah untuk dimintai tanggapannya terkait kondisi jalan di Desanya. Trijono Kepala Desa Korobonde, mengatakan, ada sekitar 4 kilometer jalan poros ke Desanya rusak parah dan sudah puluhan tahun jalan Daerah ini belum mendapat perhatian serius oleh pihak yang berkompoten.
"Kalau tidak salah Transmigrasi mulai masuk pada tahun 1996, sekitar tahun 2.000-an pernah di aspal, tetapi tidak bertahan lama dan rusak kembali, hingga kini belum mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah, sementara jalan lama di relokasi ke jalan baru tahun anggaran 2021 akibat jalan lama terkikis sungai dan terancam putus," tukas Triyono.
Tak hanya itu, Triyono mengatakan, untuk tahun ini (2022) ada Anggaran pengaspalan, katanya bersumber dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp 4.4 Miliar, namun ini sudah bulan Agustus 2022 belum juga dikerjakan.***
