METRO SULTENG-Bupati Morowali Utara, Sulteng, Delis J. Hehi di Tompira, menghadiri silaturahim pemimpin dan tokoh-tokoh lintas agama yang diseleranggarakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morut.
Acara ini dihadiri Kepala Kantor Kemenag Morut Dr. H Abdul Mun'im, M.Hi, Ketua DPRD Morut Hj. Megawati Ambo Assa, Wakil Ketua H. Muhammad Safri, Anggota DPRD Usman Ukas dan Fanny Tampake, Camat Petasia Timur, dan Kabag Kesra Pemkab Morut Bahardin Sakaria, S.Pd, M.Pd.
Dalam kata pengantarnya, Kepala Kantor Kemenag Morut Abdul.Mun'im mengatakan bahwa silaturahim tokoh-tokoh lintas agama ini merupakan salah satu perwujudan program moderasi beragama di lingkungan Kemenag.
Baca Juga: Alami Kelumpuhan, Bocah di Morowali Utara ini Butuh Kursi Roda dan Vitamin
Baca Juga: Pemkab Morowali Utara Pantau Ketat Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Baca Juga: Awas, Kades Buton Mau Lapor Balik Kalau Tuduhan Pakai Ijazah Palsu tidak Terbukti
"Moderasi beragama ini cocok diimplementasikan di Morut karena jumlah pemeluk agama fifty-fifty (sama banyak) antara muslim dan non-muslim," ujarnya.
Sedangkan Bupati Delis menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas acara silaturahim ini karena sangat tinggi nilainya dalam membangun kerukunan antarummat beragama.
"Berkat doa tokoh-tokoh agama dan semua pemeluk agama, sehingga Morut ini tetap kondusif dan masyarakatnya hidup rukun, tenteram dan damai," ujar Delis.
Baca Juga: Doa Iwan Fals untuk Polwan Cantik AKP Rita Yuliana Tahun 2021 Silam Diijabah, Dia Kini Terkenal
Baca Juga: Cegah PMK Pada Hewan Ternak, Polda Sulteng Perkuat Pemeriksaan Pintu Perbatasan
Baca Juga: Kades Buton di Morowali Dipolisikan Terkait Dugaan Pakai Ijazah Palsu
Kata Delis mengutip data BPS Sulteng, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Morut yang negatif, bisa naik signifikan menjadi 10,42 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5 persen.
Sedangkan nilai investasi yang ditargetkan Rp4,8 triliun pada 2021, bisa direalisasikan Rp11 triliun lebih atau 254 persen.
Delis memegaskan bahwa perbedaan itu adalah kehendak Tuhan, dan kalau itu kehendak Tuhan, kenapa umatNYA mempertentangkannya.