pemerintahan

Beniyanto Gandeng Kementerian Pariwisata Tingkatkan Diseminasi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Banggai

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 07:39 WIB

METRO SULTENG-Wakil Bupati (Wabup) Banggai Drs. H. Furqanuddin Masulili menghadiri kegiatan, diseminasi strategi pemasaran pariwisata melalui media sosial (medsos), Kamis (07/08/2028).

Kegiatan tersebut diinisiasi Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI H. Beniyanto, berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata RI.

Dalam sambutannya, Wabup Banggai menyampaikan, ia berharap, mudah-mudahan apa yang menjadi kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemberdayaan kepariwisataan yang ada di Banggai.

Baca Juga: Gelapkan Dana Gantirugi Lahan Rp1,8 Miliar, Satreskrim Morut Tangkap Pelaku di Palu, Terancam Pasal 372 KUHP

"Di Kabupaten Banggai ini, banyak tempat-tempat yang perlu terus diseriusi, sehingga pengembangan industri pariwisata di wilayah ini dapat terus berkembang," terang Wabup

Dalam materinya, David Christian Tarigan yang juga adalah penanggungjawab Sosial Media Wonderfull Indonesia dan Pesona Indonesia Potensi mengatakan, Luwuk bagus, namun mungkin untuk dijualnya belum begitu aktif di Sosial Media, sehingga dirinya bawa tema tentang sosial media.

"Sesi hari ini terlepas dari background yang hadir bergerak di bidang mana, tapi saya mau share bagaimana sosial media tersebit bisa membawa perubahan.," kata David.

Baca Juga: Jelang Muscab 2025, PJS Touna Mantapkan Persiapan dan Siap Pilih Ketua Baru

Ia mencontohkan yang terdekat Danau Paisupok, dan menayangkan beberapa insight dan kemudian berinteraksi dengan peserta.

"Melihat peserta banyak anak-muda, Saya senang. Artinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai banyak fokus pada anak muda," ujarnya.

Ia berharap semoga dari anak-anak muda tersebut, dari sisi pariwisata bisa banyak membantu diseminasi dan strategi promosi pariwisata di Kabupaten Banggai, dan bisa lebih optimal lagi ke depan.

Sementara anggota Komisi VII DPR RI Ir. H. Beniyanto meyampaikan, yang menjadi masalah pariwisata di Indonesia adalah infrastruktur. Bahkan, infrastruktur tersebut, sempat menjadi masalah pada saat dibuat otonomi khusus pariwisata, Danau Toba, Labuan Bajo Lombok, dan Borobudur.

Baca Juga: Emak Emak 'Serbu Beras Murah', Polres Morut Salurkan Hingga ke Polsek

"Olehnya, kita harus siap-siap untuk mendapatkan wisatawan yang berlebih dari wilayah lain," kata Beniyanto.

Menurutnya, ke depan Bali sudah memutuskan telah membatasi wisatawan mereka hanya 7 juta wisatawan per tahun.

Halaman:

Tags

Terkini