“Saya minta tanda tangan masing-masing petugas yang dilewati dalam proses (izin) itu. Kalau lima meja yang dilewati, maka lima orang buat pakta integritas. Ini juga menjadi kontrak kinerja kita untuk memberi reward dan punishment,” instruksinya memberi deadline seminggu ke dinas/badan terkait untuk menindaklanjuti permintaannya.
Selain itu, pemohon izin diharapkan agar betul-betul dilayani eksklusif seperti raja. Dilayani dengan ikhlas dan sepenuh hati, tanpa membeda-bedakan orang.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Dorong Kearifan Lokal dan ASN Unggul untuk Mewujudkan Visinya
“Harapan saya, ada ruang tamu buat orang yang mengurus perizinan. Suguhkan kopi atau teh, buat yang nyaman karena warga ini raja yang mau dilayani,” pesannya supaya jadi perhatian.
Gubernur yakin dengan memberikan pelayanan maksimal seperti ini akan memudahkan terbukanya pintu rezeki dengan masuknya investasi dari berbagai arah yang tak terduga.
“Kalau banyak yang menanamkan investasi di sini (Sulteng), rakyat kita yang senang. Karena bapak dan ibu memberikan pelayanan terbaik,” harap Gubernur Sulteng. (*)