METRO SULTENG - Momen pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak yang baru saja yang dijalani Gubernur Sulteng, Anwar Hafid dan Wagub Reny Lamadjido, ibarat mengganti baterai lama dengan baterai baru.
Dengan baterai baru diyakini memberi kekuatan dan tenaga lebih, untuk mendorong pembangunan Sulteng yang maksimal.
Baca Juga: Pesan Prabowo kepada Anwar-Reny: Kepala Daerah Adalah Pelayan Rakyat
“Semoga dengan baterai baru ini Sulawesi Tengah lebih menyala,” ujar Anwar Hafid.
Demikian penyampaian gubernur yang baru dilantik itu saat acara syukuran dan ramah tamah pelantikan kepala daerah se Sulteng di Hotel Marlynn Park, Jakarta, Kamis siang (20/2/2025).
Kegiatan yang diprakarsai Ikatan Keluarga Diaspora Sulawesi Tengah (IKDST) turut diapresiasi gubernur sebagai titik awal memperkuat kebersamaan dan sinergitas warga Sulteng, khususnya yang berdomisili di Jakarta.
Baca Juga: Anwar Hafid Dilantik Gubernur, Nirwanti Bahasowan Jabat Dua Posisi Ini
Lebih jauh, Bupati Morowali periode 2007 – 2012 dan 2013 – 2018 tersebut kagum atas keberhasilan putra-putri Sulteng yang menduduki sejumlah posisi strategis di pusat.
Saat ini, terdapat dua perwakilan Sulteng dalam kabinet Merah Putih yakni Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.
“Saya sangat bangga melihat hal ini yang menandakan mimpi kita mulai terwujud satu per satu dengan hadirnya menteri-menteri dari Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Ditambah lagi beberapa pejabat eselon I dan II pada beberapa K/L juga berasal dari Sulteng. Olehnya, Gubernur Anwar Hafid berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia terkhusus aparatur birokrasinya supaya mampu bersaing di pusat.
Baca Juga: Arah Kebijakan Gubernur Sulteng yang Baru, Dimata Mantan Birokrat dan Praktisi Dr. Hasanuddin Atjo
“Kita tingkatkan kapasitas pegawai-pegawai kita untuk bersaing di jabatan-jabatan (strategis) itu. Kalau sudah ada 10 (di pusat) Insya Allah Sulawesi Tengah semakin maju,”serunya dengan optimis.
Terkait dengan rotasi dan promosi jabatan, ia menuturkan tidak akan tergesa-gesa merombak susunan pejabat struktural yang ada sekarang, tanpa didahului evaluasi mendalam terhadap kinerja mereka.
“Bekerja saja secara profesional, tidak usah takut dengan saya, karena saya juga mantan pegawai,” tegas alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Makassar tahun 1991.