pemerintahan

Harga Elpiji 3 kg di Morut Melonjak Rp80 Ribu Pertabung ,Wabup Panggil Semua Pihak Termasuk Agen Resmi PT Ponggawa

Selasa, 4 Februari 2025 | 09:13 WIB
Wakil Bupati Morowali Utara H. Djira K

METRO SULTENG - Selain sulit ditemukan di tempat-tempat penjualan resmi, harga gas elpiji (LPG) bersubsidi 3 kilogram di Morowali Utara kini melonjak gila-gilaan dan tanpa terkendali.

Sesuai ketentuan pemerintah, harga eceran tertinggi (HET) di daerah ini sebesar Rp 27.800 per tabung ukuran 3 kg. Namun kenyataannya sejak dua Minggu terakhir sudah di kisaran Rp 70.000 - Rp 80.000 per tabung.

Kondisi ini sangat menyulitkan dan memberatkan masyarakat yang layak mendapatkan subsidi, termasuk para pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang juga berhak mendapatkan harga murah tersebut.

Baca Juga: MK Hari Ini Putuskan Dismissal 158 Perkara Sengketa Pilkada

Untuk mengetahui sumber masalah sekaligus mencari solusi, Wakil Bupati Morowali Utara H. Djira K mengundang rapat semua pihak terkait dalam distribusi gas elpiji 3 kg bersubsidi.

Rapat tersebut berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Senin (3/2/2025).

Pertemuan itu diikuti Asisten Administrasi, Perekonomian dan Pembangunan Setda Morut Ir. Ridwan, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Yanismal Botuale, perwakilan dari Polres Morut, perwakilan dari Dandim 1311 Morowali, Kasatpol PP dan Damkar Buharman Lambuli, serta para Kepala OPD, Camat Petasia dan Kepala Bagian di Sekretariat Pemda Morut.

Selain itu, hadir pula Direktur PT. Ponggawa Gas Morut Fanny Tampake, agen resmi distributor gas elpiji di Morut.

Baca Juga: Apple Siap Membayar Ganti Rugi Kepada Pemilik Model Apple Watch Seri 1 hingga Seri 3, Berikut Alasannya

Satu lagi agen resmi yakni PT. Muhab Anugrah Bersama yang bermarkas di Desa Tabarano, Kecamatan Mori Utara, yang juga diundang namun tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa terjadinya kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg antara lain diduga diakibatkan beberapa faktor seperti dugaan terjadinya penimbunan yang dilakukan oknum-oknum tertentu.

Selain itu, kini muncul adanya penjual tabung yang bukan penyalur resmi. Mereka ini tangan kedua atau ketiga. Otomatis mencari untung diluar ketentuan resmi pemerintah.

Dugaan berikutnya, pengguna gas elpiji bersubsidi tidak lagi sesuai data resmi. Hal ini mengakibatkan kelangkaan karena ada yang mestinya tidak berhak memakai elpiji bersubsidi tapi faktanya menggunakannya.

Penyebab lainnya adalah munculnya pasokan tabung gas elpiji 3 kg dari luar Morut di antaranya dari Palopo, Makassar, Palu, serta tempat lainnya. Pasokan ilegal ini mempermainkan harga dengan seenaknya.

Baca Juga: Pemda Morowali Alokasikan Rp124 Miliar untuk MBG, Prabowo Minta Dialihkan untuk Perbaikan Sekolah

Halaman:

Tags

Terkini