pemerintahan

Persoalan Mangkraknya MDA di Morowali Buntut Dugaan Ganti Kebijakan Bupati Morowali

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:06 WIB
(kiri) PJ Bupati Morowali Rahmansyah Ismail menjabat di tahun 2023 kemudian mengundurkan diri untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024. (Tengah) PJ Bupati Yusman Mahbub menjabat dari bulan agustus 2024 hingga sekaran. (Kanan) Drs.Taslim Bupati Morowali defenitif menjabat dari tahun 2018-2023.

METRO SULTENG- Sebelumnya, ditahun 2024 APBD perubahan, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali tidak mengganggarkan lanjutan pekerjaan 96 bangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang sudah setengah jadi.

Dari informasi yang dihimpun, penyebabnya karena keterbatasan anggaran yang diakibatkan adanya penambahan gaji imam mesjid dan petugas rumah ibadah.

Baca Juga: 96 Bangunan MDA di Morowali Disebut Mangkrak, Proyek tidak Lanjut Anggaran Terbatas

Selaku leading sektor, Bagian Kesejahteraan Masyarakat (KESRA) Sekretariat Pemkab Morowali menegaskan bahwa pekerjaan lanjutan MDA sangat penting karena sebagian bangunan telah digunakan oleh santri untuk belajar mengaji.

"Sangat penting, karena telah digunakan walaupun santri beralaskan terpal. Jadi ini hanya persoalan pagu anggaran karena disedot oleh gaji iman mesjid dan petugas rumah ibadah," kata Kabag Kesra Abdul Rifai Rone saat ditemui diruang kerjanya, Jum'at (27/12/24).

Untuk pembahasan anggaran tahun 2025 dipastikan pekerjaan lanjutan bangunan MDA juga tidak dimasukkan, bisa jadi di anggaran perubahan ataukah akan dianggarkan ditahun 2026.

Baca Juga: Boat Meluncurkan Jam Tangan Pintar Enigma Daze dan Enigma Gem dengan Panggilan Bluetooth

"Komitmennya Pemda harus di selesaikan karena kapan kita mau serahkan kalau belum selesai, tapi di pembahasan anggaran 2025 belum masuk, tidak tahu kalau di perubahan mudah-mudahan cukup anggaran,"katanya.

Sementara itu, diketahui Pemkab Morowali telah memberikan izin secara lisan penggunaan bangunan MDA setengah jadi ini. Beberapa bangunan telah digunakan untuk belajar mengaji para santri.

Kondisi ini sangat memperihatinkan bagi para santri, apa jadinya jika hal itu dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian kapan bangunan MDA itu diselesaikan.

Baca Juga: Paslon IHLAS Bubarkan Tim Pemenangan, Menuju Proses Transisi Kepemimpinan Baru Dalam Membangun Kabupaten Touna

Sisi lain, masyarakat Morowali mencurigai mandeknya lanjutan pekerjaan bangunan MDA disebabkan karena pergantian pucuk Pimpinan Pemda Morowali.

"Di ganti pimpinan, lain lagi kebijakannya, inilah semua yang merugikan negara," kata warga Morowali yang tak ingin dibeberkan identitasnya.

Dia meminta secara tegas Pemkab Morowali harus menyelesaikan banguna MDA hingga tuntas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara layak.

"Diselesaikan agar bisa di manfaatkan oleh masyarakat," tegasnya.***

 

Tags

Terkini