METRO SULTENG- Bangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 96 unit di Kabupaten Morowali, Sulteng dibeberkan mangkrak pemanfaatannya. Bangunan tersebut tersebar di seluruh desa dan belum diserah terimakan ke pihak pengelola hingga saat ini.
Diketahui, anggaran pembangunan MDA bersumber dari silva Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2023 dengan total anggaran kurang lebih 20 milyar.
Baca Juga: Boat Meluncurkan Jam Tangan Pintar Enigma Daze dan Enigma Gem dengan Panggilan Bluetooth
Pekerjaan bangunan ini di pihak ketigakan dengan rata-rata nilai kontrak mencapai Rp200 juta persatu unitnya.
Salah seorang sumber media ini mempertanyakan, apa sebab proyek sekolah non formal itu tidak dilanjut pekerjaannya, padahal masyarakat sangat membutuhkan untuk kegiatan belajar mengaji para santri.
"Masih banyak itu yang harus di lengkapi, plafon belum ada, lantai dan lain sebagainya, kenapa tidak dilanjut,"kata sumber yang tak ingin dibeberkan identitasnya. Rabu (25/12/24).
Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Pemkab Morowali selaku pihak penyedia pekerjaan menanggapi pernyataan tersebut.
Kepala Bagian Kesra Abdul Rifai Rone menjelaskan bahwa untuk proyek lanjutan bangunan MDA sudah diajukan pada anggaran perubahan 2024 akan tetapi terkendala dengan keterbatasan Pagu.
"Kita keterbatasan Pagu, anggaran terbatas. Ada tambahan gaji imam dan petugas rumah ibadah, itu yang lebih penting," ujar Kabag Kesra saat dikomfirmasi.***