METRO SULTENG - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto, didampingi Staf Khusus Menteri Yahdil Harahap dan Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan PDT, M. Fachri, beraudiensi dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Desa Sawit Indonesia (DPP ADeSI) pada Senin, 4 November 2024.
Pengurus DPP ADeSI diterima Menteri Desa
bertempat di Gedung Sasana Manggala Praja Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Kepada Menteri Desa, Ketua Umum DPP ADeSI, Zeky Hamzah mengutarakan maksud audiensi mereka untuk menyampaikan tujuan pembentukan ADeSI.
Baca Juga: Produksi Kakaonya Tertinggi di Indonesia, Kementerian Desa Kembangkan Hilirisasi Kakao di Sulteng
"Untuk memperkuat pengembangan potensi pembangunan desa berbasi sawit. Selain itu keberadaan ADeSI juga sebagai wadah menguraikan banyaknya persoalan desa di wilayah perkebunan sawit. Mulai dari tumpang tindih lahan, sulitnya desa atau Bumdes dalam membangun kemitraan dengan perusahaan sawit serta masalah-masalah sosial, ekonomi dan lingkungan lainnya yang timbul di wilayah-wilayah perkebunan sawit," paparnya di hadapan Menteri Desa, Yandri Susanto.
Zeky Hamzah datang bersama Wakil Ketua ADeSI Marsah, Sekjend ADeSI Pujianto, Dewan Pembina Gunawan, dan Sekretariat ADeSI, Reno Sundara dan Hasbi Kosasih, menyebutkan saat ini ada 16.800 desa sawit dimana 400 desa sawit telah ikut mendirikan ADeSI.
"Kini, ADeSI telah memiliki 6 Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi, dan 16 Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten," papar Zeky.
Baca Juga: Menko Polkam Bentuk 7 Desk untuk Dukung Program Prioritas Prabowo
Ia berharap Menteri Desa berkenan menjadi Penasehat ADeSI dan berkunjung ke desanya di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, untuk meninjau keberhasilan desa sawit dalam membangun kemitraan usaha sawit yang melibatkan perusahaan perkebunan, desa, Bumdes, Koperasi, dan masyarakat.
"Pak Menteri nanti bisa melihat di desa kami, dimana desa tidak hanya sebagai objek, tapi justru juga menjadi subjek dalam pembangunan dan usaha perkebunan sawit. Desa kami mampu menjaga tata ruang desa yang berbasis hutan, lahan pertanian pangan dan konservasi lingkungan hidup," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan PDT, M Fachri menambahkan bahwa ADeSI saat ini menjadi satu-satunya asosiasi desa yang berbasis potensi.
Karena itulah, ADeSI keberadaannya penting dalam proses pembangunan desa dan pemberdayaan pekebun sawit, serta memastikan posisi desa/Bumdes dalam tata kelola sawit di Indonesia.
Baca Juga: Kebahagiaan Petani Merauke Temani Prabowo Kemudikan Harvester: Sampai Merinding
"Jadi, desa-desa ini berhimpun karena memiliki potensi dan masalah yang sama Pak Manteri, yaitu sawit, sehingga mereka merasa perlu membentuk sebuah wadah untuk mengurai masalah, termasuk nanti mereplikasi sukses story dari desa satu ke desa lainnya," Fachri menguatkan di hadapan Menteri Desa Yandri Susanto.
Menanggapi audiensi pengurus DPP ADeSI, Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto memberikan respon positif serta apresiasi terhadap keberadaan ADeSI yang turut memikirkan nasib warga dan petani/pekebun sawit di desa.