pemerintahan

Tahun Ini, Sulteng Raih Insentif 2,8 Juta Dolar dari Program REDD+

Kamis, 26 September 2024 | 14:24 WIB
Kegiatan Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu 25 September 2024. Workshop dibuka Pjs Gubernur Sulteng Novalina Wiswadewa yang dihadiri Kementerian LHK RI. (Foto: Biro Adpim).

METRO SULTENG - Skema Results-Based Payment (RBP) merupakan mekanisme insentif dalam program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan/REDD+).

Program ini memberikan pendanaan kepada daerah yang berkomitmen mengurangi emisi melalui kegiatan konservasi hutan.

Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dengan luas kawasan hutan mencapai lebih dari 4,27 juta hektar, terpilih sebagai provinsi kelima di Indonesia yang berhasil mendapatkan insentif RBP REDD+ sebesar 2,8 juta Dolar.

Baca Juga: Novalina Jabat Pjs Gubernur Sulteng Kurang Lebih Dua Bulan

Menanggapi hal ini, Pjs Gubernur Sulteng Novalina Wiswadewa mengajak seluruh elemen untuk berkomitmen dan fokus dalam pelaksanaan program REDD+ di Sulteng.

Pjs Gubernur Sulteng yang juga Sekdaprov, Novalina Wiswadewa, saat membuka kegiatan Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (25/9/2024).
"Harapannya, jangan hanya sebatas lip-service (sekedar janji), tapi harus diwujudkan dengan aksi nyata dalam mengendalikan perubahan iklim, terutama penurunan emisi gas rumah kaca dan pengembangan ekonomi hijau menuju pembangunan yang berkelanjutan," tegasnya saat membuka kegiatan Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ di Hotel Swissbell Palu, Rabu (25/9/2024).

Workshop ini juga diapresiasi oleh Pjs Gubernur sebagai forum yang konstruktif untuk menghasilkan solusi dan rekomendasi dalam pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan. Pendekatannya yaitu menyeimbangkan antara investasi dan konservasi, demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam.

Baca Juga: 55 Anggota DPRD Sulteng Dilantik, Termasuk Pasutri NasDem dan Peraih Suara Kedua

"Kita memiliki potensi dan sumber daya, tinggal bagaimana kita meraih insentif dan peluang-peluang pembangunan yang ada di luar sana, inilah pekerjaan rumah kita," tambah Novalina.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Yulia Suryanti berharap agar Sulteng dapat memberikan kontribusi signifikan dalam implementasi REDD+ mengingat luasnya kawasan hutan di provinsi itu.

"Berdasarkan identifikasi awal kami, Sulawesi Tengah sudah memiliki modalitas dan potensi untuk menyukseskan REDD+," jelasnya, sambil menegaskan bahwa tidak semua daerah layak menerima pendanaan RBP-REDD+.

Baca Juga: Temui Demonstran Hari Tani, Ridha Saleh Tegaskan Keberpihakan Gubernur kepada Petani

Ia juga berharap dari kegiatan dapat menyusun arsitektur REDD+ yang kuat, sehingga dana yang diberikan dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

"Semoga workshop ini menjadi awal kerja bersama kita, tidak hanya hari ini, tetapi berlanjut dengan koordinasi dan sinergi lebih lanjut," ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut, Kadis Kehutanan Provinsi Sulteng Muhammad Nenk, para kepala balai KLHK lingkup Sulteng, Kepala UPT lingkup Dinas Kehutanan, konsultan, serta berbagai pihak terkait lainnya. (*)

Tags

Terkini