pemerintahan

Program TEKAD, Solusi untuk Kemajuan Kampung di Bumi Cenderawasih

Rabu, 17 Juli 2024 | 20:13 WIB
Menteri Desa PDTT RI, Abdul Halim Iskandar dan Pj Gubernur Papua Pegunungan saat melihat etalase demplot Program TEKAD yang dipamerkan di arena Rakornas PPDT di Kabupaten Jayawijaya. Tampak Project Manager Program TEKAD, M Fachri, menemani sang menteri dan Pj Gubernur. (Foto: Ist).

Menurut Project Manager Program TEKAD, M Fachri, kegiatan program ini yang telah dilaksanakan di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo tahun anggaran 2023, berupa coaching clinic.

Kegiatan coaching clinic melibatkan Pendamping Desa, Kepala Desa, dan perwakilan lembaga ekonomi di 52 kampung di Kabupaten Jayawijaya dan 35 kampung di Kabupaten Yahukimo.

"Di tahun 2023, Kabupaten Jayawijaya juga telah mendapatkan bantuan demplot yang diterima 10 Kelompok Penerima Bantuan (KPB) di 10 kampung. Total nilai bantuan sebesar Rp1 miliar dimana masing-masing KPB mendapat bantuan Rp100.000.000," terang pria asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

Kegiatan demplot meliputi sektor perkebunan kopi, sektor pertanian umbi-umbian, sayur dan buah.

Sedangkan sektor perikanan meliputi budidaya ikan air tawar. Untuk sektor peternakan yaitu pengembangbiakan babi dan lebah madu.

Baca Juga: Kemendes PDTT Teken MoU dengan Bank Mandiri

Berdasarkan hasil evaluasi ungkap Fachri, dari 10 kampung yang telah mendapat bantuan demplot, yang sudah berhasil dijalankan sesuai harapan berjumlah 8 kampung. Untuk 2 kampung lainnya yang meliputi sektor peternakan babi, belum berjalan maksimal.

"Program TEKAD yang direncanakan tahun anggaran 2024 adalah bantuan demplot sebesar Rp4,2 miliar kepada 42 (empat puluh dua) Kelompok Penerima Bantuan (KPB) dan pelatihan manajemen informasi sistem," sebutnya.

Program TEKAD kata dia, merupakan program yang holistic dan mendukung tercapainya tujuan SDGs Desa, dimana masyarakat desa bukan hanya mendapatkan stimulan berupa bantuan. Namun juga dilengkapi dengan peningkatan kapasitas masyarakat untuk membangun kesadaran.

"Pengembangan ekonomi melalui sumber daya yang dimiliki, akan dilakukan secara berkelanjutan. Kemudian diberikan pendampingan serta penguatan kapasitas aparatur kampung. Kepada pemerintah kampung diharapkan mengalokasikan anggaran melalui Dana Desa. Ini dapat menjadi solusi dalam melakukan scaling up dan replikasi kegiatan usaha yang sudah berhasil dilakukan dalam program TEKAD," terang Fachri.

Baca Juga: Bunda Indah Amperawati Siap Bangun Lumajang dengan Konsep Kepemimpinan yang Manusiawi dan Mengayomi!

Dalam Program TEKAD, diperlukan integrasi seluruh program dari pusat. Seperti pendamping desa, dana desa, dan Badan Usaha Milik Desa, dengan komitmen dari pemerintah provinsi dan kabupaten dalam bentuk dana APBD.

Kemudian harus pendampingan dari penyuluh teknis di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan pertenakan. (*)

Halaman:

Tags

Terkini