Pemkab Morowali Siapkan Generasi Muda Berdaya Saing Lewat Pelatihan Manajemen Kepemudaan

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 14:10 WIB
Kadispora Morowali, Ir. Mohamad Amin, ST, MT. (Metrosulteng)
Kadispora Morowali, Ir. Mohamad Amin, ST, MT. (Metrosulteng)

METROSULTENG — Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar Pelatihan Manajemen Kepemudaan dengan tema “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kepemudaan di Kabupaten Morowali.”
Kegiatan berlangsung di Hotel Surya, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, dan diikuti 64 peserta Karang Taruna serta 16 perwakilan Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (OKP), termasuk Hima PSDKU, HMI, dan GMNI.

Wakil Bupati Morowali, Iriane Iliyas, hadir membuka kegiatan didampingi Kadis Dispora Ir. Mohamad Amin, ST, MT. Dalam sambutannya, Wabup menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai wadah membangun visi bersama dan menyiapkan generasi muda yang berdaya saing.

“Jadikan forum ini sebagai ajang bertukar ilmu, menyatukan visi, dan merumuskan program nyata yang mendukung pembangunan daerah. Pemuda harus menjadi motor perubahan, bukan sekadar penonton,” tegas Iriane.

Baca Juga: Pro Lingkungan dan Berdampak Sosial, BRI Peduli Dorong Penerapan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan

Menurutnya, organisasi kepemudaan yang terorganisir, terdidik, dan profesional memiliki peran strategis dalam menggerakkan kemajuan daerah. Baik Karang Taruna di tingkat desa maupun organisasi kemahasiswaan di kampus, keduanya merupakan ruang penting bagi pembentukan karakter dan kepemimpinan masa depan.

“Lewat pelatihan ini, energi dan idealisme pemuda tidak boleh berhenti di wacana, tapi harus menjelma menjadi aksi nyata dan terukur,” tambahnya.

Sementara itu, Kadispora Morowali, Mohamad Amin, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan kepemudaan.

Baca Juga: Hadiri Munas Hidayatullah, Mentan Amran Sulaiman Ajak Kader Ikut Program Besar Prabowo Percepat Hilirisasi Pertanian

“Baik Karang Taruna maupun organisasi mahasiswa, keduanya adalah pilar penting yang membentuk wajah Morowali di masa depan. Karena itu, pengelolaan organisasi harus dilakukan secara profesional dan akuntabel,” ujar Amin.

Dalam pelatihan ini, para peserta akan dibekali tiga pilar utama manajemen kepemudaan, yakni:

  1. Kepemimpinan adaptif — mampu memimpin perubahan, bukan sekadar ikut arus.

  2. Tata kelola akuntabel — transparan dalam mengelola aset, dana, dan pelaporan organisasi.

  3. Sinergi dan jaringan — membangun kemitraan antara Karang Taruna, pemerintah desa, dan pihak industri.

Dengan pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Morowali berharap lahir generasi muda yang mandiri, kreatif, dan berintegritas, yang mampu membawa semangat perubahan positif di masyarakat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X