METRO SULTENG - Pemerintah Kabupaten Donggala secara resmi melaunching program Gerakan Tanam (GERTAM) jagung dan cabai di Desa Batusuya Go, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala, Sabtu (18/10/2025).
Bupati Donggala Vera Elena Laruni secara resmi membuka program Gerakan Tanam Jagung dan Cabai di Kabupaten Donggala.
Program Gerakan Tanam ini merupakan gerakan yang bersifat nasional dalam mengontrol inflasi sekaligus mendorong program menuju ketahanan pangan.
Baca Juga: Pemkab Donggala Bersiap Rotasi Pejabatnya, Vera Laruni: Harus di Tempat yang Tepat
Bupati Vera Elena Laruni menyampaikan adanya intervensi pemerintah daerah Kabupaten Donggala terhadap sektor pertanian dan perkebunan, tercermin dari gagasan Gerakan Tanam yang diselenggarakan secara nasional.
“Pemkab terus mencari solusi agar petani bisa diintervensi dengan baik. Kita masih kekurangan cabe, pupuk dan bibit,” ucap Vera Laruni.
“Dua bulan lalu kami sudah menandatangani MoU dengan Bank Mandiri. Nanti bunga KUR-nya, 30 persen dibantu oleh pemerintah daerah Donggala,” tambahnya.
Baca Juga: Donggala Cetak Sawah Baru 800 Ha, Langkah Nyata Wujudkan Lumbung Pangan Nasional
Beberapa hari lalu, Vera mengaku bolak balik ke Jakarta mendatangi satu persatu Kementerian untuk urus program bagi Kabupaten Donggala.
“Saya sudah minta benih padi, bibit cokelat dengan pak Menteri. Tahun depan kita dapat 5 juta bibit cokelat," terangnya.
Bupati Donggala juga berkomitmen menjadikan petani di Kabupaten Donggala menjadi petani moderen dan berjiwa entrepreneurship.
“Ke depan, saya berusaha menjadikan petani ini bisa berfikir entrepreneurship, agar bisa bersaing dalam dunia pasar dan mampu memberi sumbangsi bagi pembangunan ekonomi negara,” tutup Vera Elena Laruni.
Baca Juga: Bupati Vera Laruni Hadiri Apkasi 2025, Donggala Promosikan Potensi Daerah di Tingkat Nasional
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Donggala, Moh Taufik dan Badan Pengembangan Informasi Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Mulyadi Malik mengapresiasi kerja-kerja Bupati Donggala dalam meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Donggala.
“Kalau kita cek data BPS, ekonomi kita stagnda di angka 3,7 persen. Ini Kabupaten seperti tidak di urus,” kata Moh. Taufik