METROSULTENG – Deretan aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) terkait bantuan beasiswa senilai Rp12 juta akhirnya membuahkan hasil. Kepastian tersebut diperoleh setelah pertemuan antara Ketua Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten Morowali (GRD-KK Morowali) sekaligus Koordinator Aksi AMM, Amrin, dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Morowali yang baru, Arifin Lakane, di Kantor Disdikbud Morowali, Selasa (7/10/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Arifin berjanji akan merealisasikan bantuan beasiswa paling lambat dua hari ke depan. Namun, ia menjelaskan bahwa untuk 47 mahasiswa kedokteran, pencairan masih menunggu hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah.
“Hal ini untuk memastikan agar tidak ada data-data yang tumpang tindih,” ujar Amrin usai pertemuan.
Baca Juga: Arti Mimpi Diberi Uang Oleh Seseorang Memiliki Pertanda Rezeki dan Kebeekahan, Berikut 10 Tafsir
Terkait mahasiswa Politeknik Industri Logam Morowali, Amrin menyampaikan pihaknya akan terus mengupayakan agar Disdikbud memberikan bantuan yang sama sebagaimana mahasiswa Morowali dari kampus lainnya. Ia menyebut rencana audiensi kembali dengan Disdikbud akan dilakukan minggu depan.
“Kami sudah mengajukan surat audiensi dan menunggu konfirmasi jadwal dari kepala dinas,” jelasnya.
Amrin juga mengimbau agar mahasiswa penerima beasiswa menggunakan bantuan tersebut untuk kepentingan pendidikan. Menurutnya, hal itu sejalan dengan harapan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Morowali.
“Ke depan, kami berharap generasi muda Morowali dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Akibat Banjir dan Longsor, Telkomsel dan Indihome Tumbang, Warga Touna Buru Kartu M3 Tri
Sebelumnya, AMM menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Disdikbud Morowali pada Jumat (19/9/2025) untuk menuntut transparansi dan percepatan realisasi beasiswa Rp12 juta yang tak kunjung cair. Aksi tersebut sempat diwarnai tindakan represif dari Kepala Disdikbud kala itu, Amir Aminudin.
Kemarahan mahasiswa kemudian memuncak. Pada Senin (22/9/2025), mereka kembali turun ke jalan menuntut pencopotan Amir dari jabatannya. Tuntutan itu akhirnya direspons oleh Sekretaris Daerah Morowali, Yusman Mahbub, yang mewakili pemerintah daerah untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut serta berjanji menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
Akhirnya, pada Selasa (30/9/2025), Amir Aminudin resmi digantikan oleh Arifin Lakane sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, bersamaan dengan sejumlah kepala dinas lainnya.***