METRO SULTENG - Kepala Dinas PUPR Kabupaten Morowali Utara (Morut), Destuber Matoori,ST. M.Sc memberikan penjelasan keterlambatan realisasi anggaran:
Dalam tulisannya yang dikirimkan kepada kontributor Metrosulteng, Burhanuddin Hamzah menuliskan sebagai berikut:
1.APBD penetapan sesuai inpres nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja, kegiatan PUPR Kabupaten Morowali Utara, memang kegiatan PUPR Morowali Utara kerang lebih Rp 95 Miliar terpotong, sehingga kegiatan fisik yang dilelang sebagian ikut terpotong.
2.Pada bulan Juli, dari hasil efisiensi belanja dengan refocusing pada prioritas kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, maka dimasukkan kembali pada kegiatan prioritas yang sesuai Visi Misi Kabupaten Morowali Utara, yang sebelumnya terpotong anggarannya.
Baca Juga: IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, AHY Siap Kawal Sesuai Arahan Prabowo
Makanya terjadi keterlambatan penyerapan Anggaran, karena perencanaan dan penetapan HPS, baru dilaksanakan setelah adanya refocusing.
3.Beberapa kegiatan , sesuai pagu harus dilelang, namun membutuhkan waktu untuk dilelang.
"Meski Demikian, Dinas PUPR Morowali Utara optimis penyerapan anggaran dan tenaga kerja akan terwujud, apabila telah berlangsung kegiatan, khususnya di sektor jasa konstruksi," ujar Destuber dalam tulisannya yang dilayangkan kepada Burhanuddin Hamzah kontributor Metrosulteng.com belum lama ini.***
